Jakarta (ANTARA) - Nasi Uduk Pasar Thomas merupakan salah satu pilihan kuliner yang menjajakan makanan nasi lengkap dengan lauk lauknya, pada dini hari di kawasan Cideng, Jakarta.

Warung nasi yang terletak di kawasan Kali Cideng tersebut awalnya memang buka pada pukul 19.00 WIB, namun akhirnya sang pemilik mengubah jam bukanya menjadi pukul 00.30 WIB.

"Dulu awalnya tahun 2007 sih normal buka malam jam tujuhan, nah pas tahun 2011 mulai deh buka jam setengah satu," kata pemilik warung Nasi Uduk Pasar Thomas, Fatimah saat dijumpai, di Jakarta, Rabu.

Fatimah memiliki alasan tersendiri kenapa membuka warungnya pada waktu dini hari, yaitu ketika beberapa warung nasi mulai tutup, dia baru membuka warungnya dan makanannya pun disediakan dalam keadaan hangat sehingga hal itu dapat menarik bagi masyarakat untuk singgah ke warung tersebut.
Baca juga: Restoran yakiniku murah meriah dari Tokyo diboyong ke Jakarta

Makanan yang disajikan tidak hanya nasi uduk saja, tapi juga menghindangkan nasi kuning dan nasi goreng lengkap dengan segala jenis lauk pauknya mulai dari telor balado, sayur urap, daging balado serta pelengkapnya yaitu sambal kacang.

Untuk harga Fatimah mematok cukup relatif terjangkau bagai masyarakat, tergantung dari lauk apa yang dipilih oleh pembeli.

"Kalau buat harga relatif terjangkau ya, mulai dari sepuluh ribu sampai lima belas ribu rupiah tergantung lauknya apa," ujar Fatimah.

Seorang pembeli, Rian mengatakan bahwa harga untuk nasi uduk lengkap dengan lauk pauknya cukup terjangkau terutama di kota besar seperti Jakarta.

"Harga lumayan murahlah, apalagi ukuran di Jakarta paling kalau di luaran dengan tiga varian lauk bisa dua puluh ribu di sini cuman lima belas ribu," kata Rian.

Selain harganya yang terjangkau, Rian rela antre karena warung nasi itu selalu dipenuhi pembeli.

"Ya enggak apa-apa lah antre panjang soalnya susah nyari tempat makan yang banyak lauknya gini, paling banyak pecel ayam," ujar Rian.

 

Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019