Pendekatan program sebisa mungkin digeser dari pendekatan proyek menjadi pendekatan pemberdayaan dan kedaulatan petani,
Purwokerto (ANTARA) - Pakar Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Totok Agung Dwi Haryanto mengharapkan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin fokus dan lebih berorientasi kepada kesejahteraan petani.

"Mewakili petani dan insan-insan yang bergerak di bidang pertanian se-Indonesia, kami berharap bahwa program-program pemerintah yang sudah berjalan dengan baik ini dapat lebih berorientasi kepada kesejahteraan petani," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Hal itu, kata dia, mengandung arti bahwa kebijakan, program bantuan sarana maupun prasarana, fasilitas, subsidi, dan sebagainya, hendaknya yang langsung dibutuhkan petani serta bisa dinikmati petani.

Diakuinya pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) banyak kebijakan maupun program bantuan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Salah satu program unggulan pemerintahan Jokowi-JK adalah upaya khusus padi, jagung, dan kedelai (upsus pajale) dalam rangka swasembada pangan, Selain itu, memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Oleh karena itu, ia mengharapkan presiden terpilih, yakni Jokowi beserta wakilnya Ma'ruf Amin dapat meningkatkan program-program tersebut dalam pemerintahan ke depan.

"Pendekatan program sebisa mungkin digeser dari pendekatan proyek menjadi pendekatan pemberdayaan dan kedaulatan petani," katanya.

Sebelumnya, Totok memberikan apresiasi kepada Direksi Perum Bulog dan Kementerian Pertanian dengan melimpahnya stok beras di gudang Bulog karena hal itu menunjukkan bahwa Bulog telah berfungsi dengan baik dalam menyerap panen petani.

"Tentu dengan harapan, bahwa petani yang panen dapat tersenyum karena juga menikmati harga yang menguntungkan," katanya.

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019