Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melepas 148 pekerja ke Korea Selatan untuk bekerja di bidang manufaktur dalam program kerja sama antara pemerintah kedua negara.

"Pelepasan ini merupakan kloter ke-44 dan sudah rutin kami lakukan tiga kali seminggu, yaitu setiap hari Senin untuk bidang fishing (perikanan), Selasa untuk bidang manufaktur, dan Rabu untuk yang re-entry (pemasukan kembali)," kata Kepala Subdirektorat Pelaksanaan Penempatan BNP2TKI Nugroho Pratiknyo dalam siaran pers lembaga di Jakarta, Rabu.

Pekerja yang dilepas ke Korea Selatan pada Selasa (2/7) terdiri atas 141 laki-laki dan tujuh perempuan. Mereka berasal dari 40 kabupaten-kota termasuk Indramayu, Cilacap, Blitar, Ponorogo, dan Banyuwangi. Di antara para pekerja itu ada dua sarjana, 117 lulusan SMA sederajat, dan 28 lulusan SMP.

Menurut data BNP2TKI, sejak Januari hingga 1 Juli 2019 sudah ada 3.081 orang yang diterbangkan ke Korea Selatan untuk bekerja.

Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI Arini Rahyuwati berpesan kepada para pekerja migran agar dapat menyisihkan penghasilan untuk tabungan masa depan. Dia juga menyarankan pekerja Indonesia bekerja sambil kuliah di universitas terbuka di Korea Selatan.

"Kalian bekerja ke Korea Selatan untuk mencari penghasilan. Penghasilan ini harus bisa dikelola dengan baik. Harus ada pembagian antara jumlah yang ditabung, yang dikirim untuk keluarga, juga untuk keperluan selama kalian berada di Korea," kata Arini.
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian BNP2TKI Justi Amaria dalam sambutannya juga memberikan beberapa pesan kepada para pekerja agar disiplin, tetap menjaga komunikasi dengan keluarga di Indonesia, menjaga kesehatan, dan menaati peraturan yang berlaku.

"Selama bekerja di Korea Selatan, manfaatkan kesempatan baik ini agar bisa menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apa yang sudah kalian dapatkan di Korea Selatan bisa dibawa kembali ke Indonesia. Selanjutnya, biasakanlah disiplin waktu, tetap berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, jaga kesehatan, dan taati aturan-aturan yang berlaku di sana karena kalian membawa nama baik bangsa Indonesia," kata Justi.

Sementara itu, Direktur Indonesia EPS Center Choi Jeongyun mengingatkan kepada para pekerja bahwa Korea sudah memasuki musim panas.

"Di Korea saat ini sudah musim panas, jadi mungkin akan ada perbedaan cuaca dengan di Indonesia, sehingga kalian harus menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri dengan baik selama bekerja di sana. Saya juga berterima kasih kepada BNP2TKI untuk program G to G ini," katanya.

Baca juga:
Indonesia dan Korea tingkatkan kompetensi pekerja konstruksi
Perusahaan Korea butuh ribuan tenaga kerja terampil Indonesia

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019