Jakarta (ANTARA) - Pencak silat bakal dijadikan salah satu lumbung medali emas oleh kontingen Indonesia pada ASEAN Schools Games (ASG) 2019 di Semarang, 17-25 Juli setelah cabang olahraga renang yang selama ini menjadi tumpuan, kehilangan andalannya Azzahra Permatahani.

"Tahun lalu Azzahra menjadi tumpuan, tapi untuk tahun ini tidak bisa turun karena harus berlaga di Kejuaraan Asia Junior," kata Cdm Kotingen Indonesia Yayan Rubaeni di Jakarta, Rabu.

Namun, Yayan tidak begitu memasalahkan kondisi itu karena banyak atlet renang baru yang disiapkan dan diharapkan bisa menyumbang emas. Begitu juga dengan cabang pencak silat yang merupakan usulan Indonesia. Cabang ini diharapkan menjaga asa Indonsia untuk menjadi juara umum.

Pencak silat bakal mempertandingkan 10 nomor dan cabang ini bakal diikuti atlet dari delapan negara yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia, Vietnam, Myanmar, Brunei Darussalam dan Laos.

"Selain renang dan pencak silat, atletik juga tetap menjadi andalan kita untuk meraih medali emas. Kami terus memantau persiapan mereka. Target ini juga kami komunikasikan dengan pelatih," katanya menambahkan.

"Sebenarnya bulu tangkis juga kami harapkan mampu andil seperti di ASG 2018. Di Malaysia kita bisa dapat empat emas, tapi untuk di Semarang hanya berani mematok dua emas karena atlet kita banyak yang ikut kejuaraan lain," kata Yayan.

Pada kejuaraan multievent khusus pelajar ke-11 ini, tuan rumah Indonesia mematok juara umum dengan 36-38 medali emas dari sembilan cabang olahraga yang meliputi renang, atletik, bulu tangkis, bola basket, bola voli, sepak takraw, tenis, tenis meja dan pencak silat.

Anggota kontingen Indonesia berjumlah 250 orang yang terdiri dari 183 atlet, 38 pelatih, 9 manajer dan 20 ofisial. Atlet sendiri berasal dari SKO, PPLP dan klub yang diusulkan induk cabang olahraga maupun usulan masyarakat.

"Untuk pengukuhan dan pelepasan akan dilakukan di Semarang karena secara bertahap atlet sudah melakukan penyesuaian dengan lokasi pertandingan. Pak Menpora yang akan mengukuhkan dan melepasnya," tegas Yayan.

Target juara umum memang cukup logis untuk Indonesia. Selain momen tuan rumah, pada kejuaraan sama sebelumnya di Malaysia menjadi runner up dengan 31 emas, 36 perak, dan 31 perunggu. Dari jumlah ini, 15 emas, 17 perak, dan delapan perunggu disumbang renang.

Baca juga: ASG 2019 dibuka di Semarang ditutup di Borobudur

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019