Air Sungai Cibanjaran yang menjadi sumber air Situ Gede sudah tidak mengalir,
Tasikmalaya (ANTARA) - Debit air danau objek wisata Situ Gede di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai menyusut, bahkan pinggiran danau sudah terlihat dasar tanahnya akibat sungai yang menjadi sumber air sudah mengering dampak musim kemarau.

"Debit air di Situ Gede ini sudah terjadi penyusutan sejak dua bulan terakhir," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tasikmalaya, Sandi Lesmana di Tasikmalaya, Rabu.

Ia menambahkan, wisata danau Situ Gede yang berada tidak jauh dari pusat Kota Tasikmalaya itu seringkali airnya menyusut setiap tahun pada musim kemarau.

Bahkan Sungai Cibanjaran yang menjadi sumber utama air untuk mengalir ke Situ Gede itu, sebut dia saat ini debitnya sudah mulai mengering dari hulu sungai.

"Air Sungai Cibanjaran yang menjadi sumber air Situ Gede sudah tidak mengalir," ujarnya.

Ia mengungkapkan, danau Situ Gede itu tidak hanya dijadikan sebagai objek wisata unggulan di Kota Tasikmalaya, tetapi menjadi andalan petani untuk mengairi areal pertaniannya di sekitar danau.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta bupati/wali kota antisipasi kekeringan

Namun kondisi danau yang sudah mulai mengering itu, kata dia tentunya lahan pertanian yang mengandalkan air danau itu terancam kekeringan sehingga perlu upaya untuk mengantisipasinya.

"Air Situ Gede ini berfungsi untuk mengairi lahan pertanian seluas 230 hektare, untuk itu perlu upaya untuk menjaga debit air agar stabil," lanjutnya.

Ia menambahkan, upaya mengelola danau Situ Gede agar debit airnya tetap terjaga dengan baik itu sepenuhnya kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sedangkan pemerintah daerah hanya memanfaatkannya.

"Itu diatur Provinsi Jawa Barat untuk mengatur sumber air di atasnya," ujarnya.

Baca juga: BPPT siapkan TMC untuk menanggulangi kekeringan di sejumlah daerah

Baca juga: Pakar : Produksi beras tahun 2019 diperkirakan turun akibat kekeringan

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019