Jakarta (ANTARA) - Federasi sepak bola Argentina, AFA, pada Rabu (3/7) setempat, melayangkan protes resmi ke badan sepak bola Amerika Selatan, CONMEBOL, atas kepemimpinan wasit dalam partai semifinal Copa America 2019 antara Brasil vs Argentina yang mereka sebut melakukan "keteledoran serius dan menjijikkan".

Bukan cuma soal wasit, Presiden AFA Claudio Tapia juga melontarkan kritik kepada Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menyaksikan langsung pertandingan kemudian melakukan "aksi politis vulgar" dengan "putaran penghormatan di dalam stadion ketika turun minum", demikian dilansir AFP, Kamis.

Argentina menelan kekalahan 0-2 dari Brasil, yang memastikan paceklik gelar Copa America bagi La Albiceleste berlanjut sejak 1993.

Surat protes dari AFA kepada CONMEBOL berjumlah enam lembar yang menjadi tanda dukungan kepada timnas Argentina sekaligus sang megabintang Lionel Messi yang mengungkapkan kemarahannya atas kepemimpinan wasit asal Ekuador Roddy Zambrano dalam pertandingan itu.

"Zambrano tanpa tedeng aling-aling mengabaikan potensi penggunaan VAR dalam setidaknya dua insiden penting yang bisa mempengaruhi hasil akhir pertandingan," kata Tapia.

Ia juga mempertanyakan apakah ada pengamatan terhadap "prinsip-prinsip etika, loyalitas dan transparansi" dalam pertandingan itu.

Baca juga: Kombinasi Liverpool-Manchester City antar Brazil singkirkan Argentina

Messi selepas pertandingan sempat mengungkapkan kegundahan atas terjadinya ketidakadilan dalam pertandingan tersebut dan ia "mulai muak dengan segala omong kosong di Copa America sekarang" sembari menambahkan bahwa "Brasil sebagai tuan rumah dan mereka banyak mengelola CONMEBOL hari-hari ini, membuat situasi semakin rumit" bagi semua pihak.

Tapia juga menyebut AFA sudah mempertanyakan atas keputusan penunjukan Zambrano mengingat mereka menyebutnya memiliki rekam jejak buruk yang akan menimbulkan keraguan akan aspek imparsialitas pertandingan.

AFA juga mengkritik tuan rumah telah "melanggar aturan organisasi" yang menyebabkan terlambatnya logistik perlengkapan tim-tim ke stadion", kecuali untuk timnas Brasil.

Pihak CONMEBOL saat ini mengaku masih mempelajari surat protes AFA tersebut, demikian AFP.

Kekalahan dari Brasil di semifinal seperti menaburkan garam di luka Argentina yang bukan saja paceklik gelar juara Copa America sejak 1993 tapi juga selalu kalah di partai final dua edisi terakhir.

Baca juga: Permainan Messi membaik, namun Argentina masih harus puasa gelar

Baca juga: Peru runtuhkan harapan juara tri-runtun Chile dengan kemenangan 3-0

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019