Kupang (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari International Fund for Agricultural Development (IFAD), Dr James Adam mengatakan dalam hitungan ekonomi, target laba Bank Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) sebesar Rp500 miliar per tahun bisa tercapai.

"Berkaitan dengan target laba Rp500 miliar bagi Bank NTT, dalam hitungan ekonomi bisa saja tercapai, namun harus membutuhkan kerja sama dan kerja keras berbagai elemen, bukan cuma manajemen Bank NTT sendiri," kata James Adam kepada Antara di Kupang, Kamis, terkait target laba Bank NTT.

Para pemegang saham bank milik pemerintah NTT itu telah menyepakati target laba Bank NTT di tahun buku 2019 yaitu Rp500 miliar.

Menurut James Adam, jika hanya Bank NTT sendiri yang bekerja, maka sulit untuk mencapai target tersebut. Karena itu, semua nasabah dan calon nasabah harus sama-sama termotivasi untuk membangun Bank NTT.

Selain itu, program khusus bidang perbankan perlu dibuat untuk bisa mendapat modal kerja yang besar dan meningkatkan jumlah nasabah.

"Jika tidak demikian, maka target hanyalah satu bentuk angka nominal dalam mimpi," kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Artha Wacana Kupang itu.

Sementara itu Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusra, Rochman Pamungkas mengatakan untuk mencapai target tahun ini, Bank NTT mampu meningkatkan penyaluran kredit secara agresif.

Target laba itu dapat tercapai dengan ketentuan, bank harus melakukan ekspansi dalam bentuk kredit dengan suku bunga yang cukup tinggi, dibanding pilihan alternatif lain seperti deposito dan giro.

Bank NTT harus mampu mencapai kenaikan pertumbuhan kredit hingga 12,67 persen. Namun proses penyaluran kredit harus dilakukan hati-hati agar tidak menjadi berisiko kredit bermasalah.

OJK NTT, kata dia, tetap memantau arah pertumbuhan kredit, dan meminta Bank NTT agar dalam melakukan ekspansi kredit, tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan mengelola risiko.

Baca juga: BI perkirakan pertumbuhan ekonomi NTT 2019 capai 5-5,4 persen
Baca juga: Aset Bank NTT Rp11,9 triliun
Baca juga: Bank NTT dinilai sudah layak masuk bursa

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019