Balikpapan (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melakukan ekspor perdana lumpur pelumas sumur pengeboran minyak ke Aljazair. Sebanyak 4.000 barel lumpur pelumas yang diberi mereka dagang SF-05 (Smooth Fluid) dikapalkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur dalam kemasan 27 unit isotank berkapasitas masing-masing 5.000 liter.

“Total nilai ekspornya lebih Rp10 miliar,” kata Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra di halaman kilang atau Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kamis. SF-05 adalah produksi Kilang Balikpapan.

Dengan kemasan isotank atau tangki yang mirip dengan tangki yang terpasang pada truk pengangkut BBM, lumpur pelumas itu dibawa ke Pelabuhan Peti Kemas Kariangau di utara Balikpapan. Di Kariangau, truk-truk masuk kapal kargo untuk berlayar ke Jakarta dan lanjut ke Singapura. Dari Pelabuhan Singapura kargo pindah ke kapal yang lebih besar untuk sampai Aljazair di pantai Laut Tengah.

Proses pemuatan kargo itu telah berlangsung sejak Rabu 3/7 hingga Sabtu 5/7. Diperhitungkan perlu waktu 33 hari untuk mencapai pelabuhan tujuan di negeri Afrika Utara tersebut.

“Ekspor perdana ke Aljazair ini milestone bagi SF-05 agar diterima di pasar global,” kata Basuki.

Ia menambahkan ekspor tersebut merupakan sinergi dalam kelompok usaha Pertamina atau Pertamina Grup, yaitu PT Pertamina Lubricants (pelumas) dengan Petrochemical Trading (perdagangan bahan-bahan petrokimia).

Agar bisa diterima pasar global itu, SF-05 sudah memenuhi kualifikasi ramah lingkungan LC50 yang sesuai standar US-EPA dan OECD, yaitu dapat terurai (biodegradability), tidak membahayakan biota laut, tidak menyebabkan iritasi kulit dan mata. Bahkan, menurut Basuki, hasil ujinya sudah melebihi daripada persyaratan tersebut.

“SF-05 ini memenuhi standar internasional karena lebih ramah lingkungan dibandingkan yang saat ini digunakan yaitu minyak diesel,” jelasnya.

Lebih khusus disebutkan bahwa SF 05 telah disesuaikan dengan kebutuhan lapangan minyak di Aljazair lumpur pengeborannya memiliki Specific Gravity (SG) antara 1,26-2,06.

“SF-05 ini akan digunakan di lapangan produksi Pertamina Algeria EP (PAEP) yang merupakan anak usaha Pertamina Internasional EP bersama Repsol dan Sonatrach,” jelas President Director PT Pertamina Internasional EP Denie S Tampubolon. Sonatrach adalah perusahaan migas nasional Aljazair sementara Refineria de Petroleos de Escomberas Sol (Repsol) adalah perusahaan migas nasional Spanyol.

Saat ini, PAEP mengoperasikan 67 sumur minyak di Aljzair. Produk SF-05 ini akan digunakan di sumur-sumur pengembangan pada 2019-2020. Ekspor perdana SF-05 akan digunakan di Blok Menzel Lejmet North (MLN), dengan penggunaan sebanyak 12 hingga 20 sumur dan total kebutuhan mencapai 32.000 barel.

 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019