Jakarta (ANTARA) - Balai latihan kerja Kementerian Ketenagakerjaan  menargetkan 526.189 tenaga terampil pada 2019 untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Program BLK melatih 277 ribu tenaga terampil untuk pelatihan setiap tahun dan program pemagangan untuk 210 ribu orang.

"Jadi target kita sekarang ini BLK untuk Kementerian Ketenagakerjaan targetnya itu tahun ini akan menciptakan tenaga kerja terampil 526.189 orang melalui program pelatihan dan pemagangan," kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Bambang Satrio Lelono kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemnaker bangun 1.000 BLK Komunitas genjot kapasitas SDM

Dia mengatakan kebutuhan banyak tenaga kerja terampil. Pada 2030 Indonesia berpeluang menjadi ekonomi nomor 7 di dunia dengan syarat harus dapat mencetak 113 juta tenaga terampil.

Pada 2015, Indonesia berada di posisi nomor 16 ekonomi terbesar, di mana saat itu Indonesia dengan 57 juta tenaga terampil, maka tiap tahun tentu harus mencetak 3,7 juta tenaga terampil untuk mengejar produksi tenaga kerja yang dibutuhkan ke depan.

"Yang masuk BLK siapapun di mana pun boleh umur berapa pun boleh, tidak ada syarat pendidikan dan usia," tuturnya.
Baca juga: Menaker sebut generasi muda harus miliki keterampilan unggul

Indonesia butuh 3,7 juta tenaga terampil tiap tahun. Untuk itu, seluruh komponen negara dan masyarakat harus keroyokan menciptakan tenaga kerja terampil.

Pelatihan kejuruan menyesuaikan kebutuhan pasar terkini. Masyarakat dapat berlatih untuk berbagai keterampilan antara lain animator, youtuber dan web developer.

Kementerian Ketenagakerjaan juga menggandeng lembaga internasional.umtuk sertifikasi internasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Baca juga: Indonesia butuh 113 juta tenaga kerja terampil pada 2030

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019