Yogyakarta (ANTARA) - Direktur Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristu Gunawan berharap penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019 mampu memperteguh keistimewaan Yogyakarta dan memberikan dampak positif terhadap daerah lainnya.

"Mudah-mudahan FKY ini memperteguh keistimewaan Yogyakarta menuju peradaban yang semakin maju dan memberi virus kebaikan kepada daerah lain," kata Ristu dalam acara pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2019 di Yogyakarta, Kamis sore.

Menurut dia, penyelenggaraan FKY yang didukung dengan kekayaan seni dan budaya di Yogyakarta akan memiliki dampak yang luar biasa. Apalagi penyelenggaraannya juga melibatkan siswa sekolah, berbagai sanggar dan komunitas budaya dari setiap kabupaten di DIY.
Baca juga: Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN

"Mudah-mudahan memberikan manfaat tentang penguatan keberagaman Indonesia yang terlihat dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta ini," kata dia.

Meski demikian, Ristu berharap nama FKY yang setiap tahun digelar di kota gudeg tidak kembali berubah. Seperti diketahui, FKY yang sebelumnya memiliki kepanjangan Festival Kesenian Yogyakarta, pada tahun ini bertransformasi menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta.

"Mudah-mudahan namanya jangan ganti-ganti terus. Supaya 'branding'-nya ketemu, kalau gonta-ganti 'branding'-nya kan susah," kata dia.

Pawai kebudayaan di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Kamis sore, yang diikuti 2.000 peserta dari 33 kontingen dari berbagai kabupaten di DIY menjadi penanda dibukanya festival itu.
Baca juga: Dinas kebudayaan DIY gelar festival adat

Pembukaan itu diawali dengan penekanan klakson odong-odong yang selanjutnya diikuti barisan bergada, beragam seni tradisi seperti tarian kinanti sandung, tarian angguk, pencak silat, serta penampilan dari sanggar dan komunitas seni lainnya.

FKY 2019 yang mengusung tema besar "Mulanira" akan terpusat di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. Selain di Desa Panggungharjo, festival yang akan berlangsung selama 18 hari mulai 4-21 Juli 2019 itu juga di gelar di sejumlah titik lainnya antara lain di Pendhapa Art Space, Museum Gunungapi, Pasar Terban, serta Alun-Alun Kidul, Yogyakarta.
Baca juga: Pendidikan dan Kebudayaan Jadi Kekuatan Yogyakarta

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019