Dampaknya luar biasa, banyak pengunjung yang berdatangan
Jakarta (ANTARA) - Transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) yang rampung pada tahun 2019 kembali menghidupkan perekonomian berbagai jenis usaha di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Sebelum proyek MRT rampung, pembangunan tersebut membuat aspal jalan kawasan Fatmawati bergelombang. Ditambah penyempitan jalan karena dipagari pembatas proyek, membuat perekonomian sekitarnya hampir lumpuh dalam waktu cukup lama.

Namun setelah proyek MRT selesai, perekonomian daerah tersebut mulai hidup kembali, seperti salah satunya dirasakan oleh pemilik pujasera Warong Manado “Warman” Neta.

“Dampaknya luar biasa, banyak pengunjung yang berdatangan, bahkan tenan-tenan yang saya sewakan langsung penuh,” ujar Neta, di Jakarta, Kamis.

Pemilik pujasera yang berlokasi tepat di depan stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta Selatan ini mengatakan kebanyakan pengunjung datang tidak membawa kendaraan pribadi melainkan turun dari stasiun MRT.

Selain Neta, ada pula Arif yang menjual ragam makanan khas Jawa Timur tidak jauh dari stasiun MRT Cipete Raya. Ia mengatakan pengunjung yang datang ke kedainya semakin ramai semenjak proyek MRT rampung.

“Apalagi malam lebih ramai lagi, banyak juga bisnis-bisnis baru yang muncul di sekitar sini,” ucap Arif.

Sementara itu, salah satu pengguna MRT Nadia menunjukkan pernyataan yang senada, setelah turun dari stasiun MRT Fatmawati ia menyempatkan diri untuk mencari makanan di sekitar stasiun.

”Dulu waktu MRT masih dibangun saya naik ojek daring, jadi hanya melintas saja malas berhenti soalnya macet, semenjak ada MRT saya turun disini (stasiun MRT Fatmawati) sekalian makan dulu di dekat stasiun baru pesan ojek,” kata Nadia.

Museum Basoeki Abdullah

Dampak positif MRT juga dirasakan Museum Baseoki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan berupa peningkatan jumlah pengunjung.

“Tentu ada peningkatan, misal yang tadinya sekitar 500 orang menjadi 700 orang, ya masih proses lah,” kata Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salmah saat ditemui ANTARA di kantornya, Kamis.

Lokasi museum yang merupakan bekas rumah mendiang Basoeki Abdullah seorang maestro pelukis Indonesia ini sangat berdekatan dengan stasiun MRT Fatmawati, membuat jumlah pengunjung museum meningkat.

Bahkan, saat ini nama Museum Basoeki Abdullah sudah tertera pada stasiun MRT Fatmawati sebagai destinasi terdekat.

Selain tulisan pada stasiun MRT Fatmawati, terdapat pula dua mural besar bergambar mendiang Basoeki Abdullah pda tiang MRT. Mural tersebut sekaligus menunjukkan arah menuju lokasi museum.

Baca juga: MRT beri imbas positif pada Museum Basoeki Abdullah
Baca juga: Jakarta Pusat angkat tema MRT pada parade Jakarnaval 2019

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019