Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara telah memanfaatkan tiga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 15 Mwac untuk memperkuat sistem kelistrikan Lombok.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Rudi Purnomoloka, di Mataram, Jumat, mengatakan pemanfaatan energi listrik yang dihasilkan PLTS merupakan salah satu bentuk komitmen PLN untuk terus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT), khususnya di NTB.

"Kita terus mendorong percepatan pencapaian target bauran energi terbarukan. Sesuai yang terdapat dalam Kebijakan Energi Nasional, targetnya 23 persen pembangkit merupakan EBT di tahun 2025," katanya.

Tiga PLTS yang sudah masuk sistem kelistrikan Lombok, yaitu PLTS Pringgabaya, PLTS Selong, dan PLTS Sengkol dengan kapasitas sebesar 5 Mwac per lokasi.

PLN telah menandatangani tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date) di Kantor PLN UIW NTB, pada Selasa (2/7).

Dengan beroperasinya tiga PLTS tersebut, kata Rudi, bauran EBT untuk wilayah NTB menjadi 11 persen, dari yang sebelumnya 6 persen. Angka ini akan bertambah seiring dengan semakin banyaknya lokasi pengembangan EBT di NTB.

Menurut Rudi, selain sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan energi yang ramah lingkungan, pengoperasian PLTS tersebut akan meningkatkan keandalan pasokan listrik sistem kelistrikan Lombok serta akan berdampak pada efisiensi karena mengurangi pemakaian bahan bakar minyak di beberapa pembangkit di NTB.

"PLTS beroperasi, pasokan listrik khususnya di Lombok semakin andal, kualitas layanan bagus, dan pelanggan semakin nyaman menggunakan listrik," ucap Rudi.

Saat ini, sistem kelistrikan Lombok memiliki daya mampu sebesar 265 mega watt (MW) dengan beban puncak sebesar 228 MW dengan lokasi pembangkit tersebar.

Sementara itu, Direktur PT Infrastruktur Terbarukan Adhiguna, Bilma R Ghani, mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kesempatan yang diberikan untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan EBT di NTB.

"Kami sadar walaupun ada tantangan yang harus lalui dalam penyelesaian pembangunan PLTS di Lombok ini, namun kami selalu mendapat dukungan dari PLN, Dinas ESDM dan instansi daerah. Ke depan, kami akan terus mengembangkan energi yang ramah lingkungan, khususnya di NTB," kata Bilma.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB , Muhammad Husni, juga menyampaikan apresiasi atas beroperasinya 3 unit PLTS "on grid" di Pulau Lombok. Hal tersebut membuktikan dukungan nyata PLN UIW NTB terhadap kebijakan nasional terkait bauran energi.

Pemerintah Provinsi NTB, kats dia, senantiasa memberikan perhatian dan dukungan terhadap upaya peningkatan kontribusi EBT dalam bauran energi.

"Saya berharap ke depannya, PLN UIW NTB terus berupaya meningkatkan kontribusi EBT untuk pembangkit tenaga listrik. Tidak hanya terbatas pada pengembangan sumber energi surya, namun juga sumber-sumber EBT yang lainnya," kata Husni.


Baca juga: Kementerian ESDM bangun 130 PLTS di NTB
Baca juga: Pengguna listrik surya capai 660 pada awal 2019
Baca juga: Kementerian ESDM siap keluarkan Permen dorong PLTS

Pewarta: Awaludin
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019