Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi menyatakan, fasilitas layanan di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) terkait gempa berkekuatan 6,6 SR di barat laut Sinabang, ibukota Kabupaten Simeulu berfungsi normal, meski sempat terganggu karena listrik padam. "Layanan komunikasi baik keluar maupun dari wilayah gempa masih normal, namun tetap tergantung pada catu daya listrik dari PLN," kata Excecutive General Manager PT Telkom wilayah Sumatera, Muhammad Awaludin kepada ANTARA News, di Jakarta, Rabu. Menurutnya, saat gempa yang terjadi hingga tiga kali pada sekitar 15.08 hinga 17.00 WIB, Telkom terpaksa memadamkan perangkat-perangkat jaringan telekomunikasi karena catu daya listrik juga sempat terhenti. "Setelah gempa susulan dirasakan tidak terjadi lagi, perangkat tersebut kembali dihidupkan sehingga layanan dapat berfungsi normal," kata Awaluddin. Ia menjelaskan, telekomunikasi melalui "tracking" satelit milik Telkom juga berfungsi seperti biasa termasuk komunikasi melalui telepon tetap kabel (wireline), dan layanan internet berkecapatan tingi (broadband Speedy). "Di wilayah Sinabang, Telkom memiliki dua menara pemancar radio (BTS) dengan kapasitas telepon teap kabel 500 satuan sambungan telepon (sst), dengan jumlah pelanggan sekitar 300 sst," katanya. Hal senada diungkapkan General Manager Corporate Communication PT Excelcomindo (XL), Mira Junor. Mira menyebutkan layanan XL di propinsi NAD sejauh ini tidak terkendala, namun khusus di wilayah Sinabang, kecamatan Simeulu sangat tergantung listrik. "Saat listrik padam catu daya langsung dialihkan ke generator listrik (genset). Namun yang dikhawatirkan adalah baterai memiliki daya tahan hanya sekitar empat jam. Untuk itu kita mendatangkan "genset mobile" dari Medan ke wilayah Sinabang," katanya. Ia menginformasikan, total pelanggan XL di seluruh Propinsi NAD mencapai 10.814 nomor, dengan jumlah BTS sekitar 172 unit. Sementara itu, dua operator lain seperti Telkomsel dan Indosat belum memberikan informasi detil soal layanan komunikasi di daerah gempa tersebut. Manager Corporate Comunication Telkomsel, Suryo Hadianto ketika dihubungi melalui telepon seluler tidak bersedia menjawab, demikian halnya layanan pesan singkat (SMS) yang dikirim juga tidak dibalas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008