Lahan 10 hektare untuk pelabuhan internasional Maritaing sudah dihibahkan warga dan dokumen penyerahan lahan dari Raja Kolana Maritaing kepada Pemkab Alor sudah direalisasikan, sudah berupa sertifikat
Kupang (ANTARA) - Warga Desa Maritaing di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah menghibahkan lahan seluas 10 hektare (ha) untuk rencana pembangunan pelabuhan internasional Maritaing,  di daerah yang berbatasan wilayah laut dengan negara Timor Leste itu.

"Lahan 10 hektare untuk pelabuhan internasional Maritaing sudah dihibahkan warga dan dokumen penyerahan lahan dari Raja Kolana Maritaing kepada Pemkab Alor sudah direalisasikan, sudah berupa sertifikat," kata Kepala Bidang Perbatasan Antarnegara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) NTT, Clementino C Branco di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, masyarakat setempat sangat mengharapkan agar pembangunan pelabuhan internasional itu secepatnya dilaksanakan atau paling lambat mulai 2020 karena mereka sudah menghibahkan lahan.

Dijelaskannya, dari sisi kelengkapan administrasi, seperti dokumen tata ruang pelabuhan internasional tersebut juga sudah disiapkan pemerintah kabupaten setempat.

"Sehingga diharapkan diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang percepatan pelabuhan pembangunan internasional ini," katanya.

Ia  menambahkan, setelah Inpres terbit akan diteruskan pada pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Clementino menambahkan, terkait pembangunan tersebut, sudah ada pembicaraan bersama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah Timor Leste tentang rencana pembukaan rute Maritaing-Dili.

Secara terpisah, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara, BNPP, Robert Simbolon mengatakan pemerintah menargetkan pembangunan pelabuhan internasional Maritaing mulai awal 2020.

"Kita sedang menyusun rencana kerja, paling lambat awal 2020 sudah mulai dibangun pelabuhan internasional Maritaing," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (4/7/).

Pihaknya telah menggelar pertemuan bersama lintas instansi di lingkup Pemerintah Provinsi NTT terkait persiapan pembangunan pelabuhan internasional tersebut.

Robert mengatakan, pihaknya telah menyepakati bersama pemerintah daerah bahwa paling lambat pada Agustus mendatang mulai dilakukan survei lapangan.

"Pemerintah provinsi dan kabupaten sudah siap, tinggal kami koordinasikan di Pusat untuk segera kita agendakan survey bersama," katanya.

Baca juga: Pelabuhan internasional Maritaing mulai dibangun awal 2020

Baca juga: Alor pasarkan ikan ke Timor Leste

Baca juga: Indonesia-Timor Leste belum sepakati batas laut

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019