Jakarta (ANTARA) - Wakil ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Yani, menyarankan Badan Kesatuan Bansa dan Politik (Bakesbangpol) dan Satuan Polisi Pamomg Praja (Satpol PP)  DKI Jakarta berkoordinasi dengan Imigrasi untuk menertibkan para pencari suaka agar tidak memenuhi trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Ya harusnya mereka (pencari suaka) tidak semuanya hadir di sana dalam minta bantuan, cukup perwakilan atau koordinator ya," kata William Yani kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.

Pihak terkait dalam hal ini Imigrasi diminta untuk mengecek ulang para pencari suaka di sekitar Gedung Menara Ravindo, Kebon Sirih, yang membuat lingkungan di kawasan "ring 1" itu menjadi kumuh.

Karena memasuki pukul 21.00 WIB para pencari suaka mendirikan tenda di trotoar, sehingga seolah-olah menjadi terbiasa dilakukan oleh pendatang mendatangi Kantor Badan PBB untuk pencari suaka (United Nations High Commissioner for Refugees/ UNHCR) itu.

Baca juga: Warga keluhkan pencari suaka bikin lingkungan Kebon Sirih kumuh

"Namun di sini, kita tidak ikut campur dalam urusan suakanya, tetapi mereka berada di kawasan objek vital," kata William.

Sementara, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakartra Syarif minta agar pencari suaka dipindahkan sementara ke panti sosial khusus anak-anak yang ada di Cipayung, Jakarta Timur, sementara  orang tuanya di panti sosial Kedoya, Jakarta Barat.

Baca juga: Pencari suaka Afghanistan tidak mau pindah dari trotoar Kebon Sirih

"Karena banyak anak kecilnya juga ya, dipisahkan dulu untuk sementara hingga pengurusan selesai," ucap Syarif.

Selain soal ketertiban, memindahkan pengungsi Afghanistan, Sudan, Somalia bahkan Yaman semata hanya karena alasan kemanusiaan.

 

Pewarta: Mochammad Risyal Hidayat
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019