Selama 11 bulan siswa Seskoad menempa ilmu di sana, di antara mereka terdapat siswa dari luar negeri seperti negara sahabat dan pada kesempatan itu saya memberikan materi kondisi Kalbar terkait apa yang dilakukan usai pemilihan presiden dan legislati
Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memberikan pembekalan terkait program pembangunan Kalbar kepada sebanyak 300 siswa Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Selama 11 bulan siswa Seskoad menempa ilmu di sana, di antara mereka terdapat siswa dari luar negeri seperti negara sahabat dan pada kesempatan itu saya memberikan materi kondisi Kalbar terkait apa yang dilakukan usai pemilihan presiden dan legislatif," kata Sutarmidji saat dihubungi di Bandung, Jumat.

Selain Sutarmidji, Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Danlanud Supadio, Kabinda Kalbar, Wali Kota Pontianak dan Wali Kota Singkawang juga ikut memberikan pembekalan pada siswa Seskoad tersebut.

"Saya menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan serta apa yang harus kita lakukan di Kalbar. Itu yang kita sampaikan sesuai dengan yang selama ini dilakukan yaitu adanya sinergi antara Polda dan Kodam serta Pemprov dalam percepatan pembangunan desa," katanya.

Ia akan melakukan percepatan di tahun 2020 dikarenakan pentingnya sinergi pembangunan desa merupakan titik tumpu dari pengentasan kemiskinan di Kalbar, selain juga untuk mempercepat sumber daya manusia di Kalbar.

"Kalimantan Barat sangat membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi tertentu. Agar semua lapangan kerja itu, bisa diambil oleh masyarakat Kalbar," katanya.

Para siswa Seskoad ini akan melakukan praktik lapangan di berbagai daerah di Indonesia, dan Kalbar juga salah satu daerah yang menerima para siswa tersebut.

"Dan yang kita inginkan dari semuanya itu, bagaimana meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Karena pembangunan itu akan sukses apabila ada kepercayaan kepada pemerintah yang akan semakin hari semakin baik," katanya.

Karena, kata dia, jika kepercayaan itu sudah sangat baik, mantan Walikota Pontianak dua periode ini menyatakan akan dengan mudah menjalankan semua rencana-rencana pemerintah yang akan dibuat.

"Itu yang kita sampaikan, selain karakteristik penduduk kemudian apa yang pemerintah lakukan yakni meningkatkan nilai tambah keberadaan 'border'-border', karena dari segi fisik kita lebih baik dari Malaysia. Tapi nilai tambahnya yang perlu kita gali," katanya.

Pada saatnya nanti, kata dia, pemerintah daerah seperti Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sintang, Sanggau dan Kapuas Hulu, harus betul-betul memikirkan apa yang akan dibuat dengan keberadaan "border" (perbatasan) agar dapat menambah pertumbuhan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Jangan sudah dibangun tapi kita tidak mampu memberikan pemanfaatannya, itu yang saya sampaikan dan saya berharap siswa Seskoad ini bisa memberikan solusi-solusi di lapangan. Ke depan untuk mengisi tenaga pendidikan akan kita tingkatkan kerja sama dengan TNI-Polri," katanya.

Selain itu dirinya juga mengutip kata dari mantan Presiden kedua Indonesia, Soeharto bahwa pendidikan di Seskoad adalah untuk menempa dan melahirkan pemimpin bangsa.

"Itu pesan dari Pak Soeharto, beliau tidak bilang pemimpin negara perlu dihayati kenapa 'Pemimpin Bangsa' bukan spesifik 'Pemimpin Negara' ini yang menarik untuk dikaji mendalam dan dituangkan dalam satu artikel," demikian Sutarmidji.

Baca juga: RI Undang Perwira Myanmar Ikuti Sesko TNI

Baca juga: Panglima: wanita TNI bisa ikut sesko

Baca juga: Sesko TNI Rekomendasikan Pemerintah Kembangkan Bandara Haliwen

 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019