Gunung Kidul (ANTARA) - Nelayan Pantai Baron, Kecamatan Tanjungasari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengevakuasi puluhan perahu motor tempel dan kelengkapan alat tangkap mengantisipasi gelombang tinggi.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Baron Surisdiyanto di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi gelombang tinggi antara 3-4 meter.

"Hari ini, nelayan gotong royong menaikkan kapal dan alat tangkap ke atas tanggul untuk menghindari kerusakan bila terjadi gelombang pasang," kata Surisdiyanto.

Ia mengatakan sebagian besar kapal dinaikkan ke atas untuk menghindari kerusakan akibat hantaman gelombang tinggi. "Sejak pagi, nelayan mulai mengevakuasi kapal dan alat tangkap. Untuk kerugian materiil, sekitar 50 persen," katanya.

Surisdiyanto mengatakan hari ini seluruh nelayan tidak mencari ikan karena gelombang sudah mengalami kenaikan. Ia tidak dapat memastikan, kapan kembali melaut karena informasi BMKG, gelombang tinggi masih akan terjadi beberapa hari ke depan.

"Kami mengimbau kepada nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan juga menggunakan pelampung saat mencari ikan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengimbau kepada wisatawan agar tidak ke tengah laut. Saat ini, gelombang cukup tinggi.

"Kepada wisatawan mohon jangan takut main ke pantai, tapin mohon juga selalu berhati-hati. Prediksi dari BMKG, kenaikan gelombang 3-4 meter dua hari ke depan. Taati imbauan petugas SAR di masing-masing titik pantai," imbaunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunung Kidul Krisna Berlian mengatakan pihaknya sudah meninjau langsung dan akan segera memperbaiki TPI Pantai Baron. "Kami sudah ke TPI Baron untuk melihat seberapa besar dampak kerusakan, untuk kami melakukan penyesuaian (perbaikan)," katanya.*

Baca juga: Gelombang tinggi bersihkan objek wisata Pantai Baron Gunung Kidul

Baca juga: SAR Baron evaluasi mayat tanpa identitas di Pantai Trenggole

Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019