PAMG merupakan perusahaan properti asal Pekanbaru, Riau, yang memiliki mal dan bangunan yang disewakan sebagai hotel berbintang lima yang terintegrasi dengan mal Pekanbaru.
Jakarta (ANTARA) - PT Bima Sakti Pertiwi (PAMG) berencana melakukan perbaikan dan ekspansi bisnis setelah penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

"IPO itu pertama untuk perbaikan pasar, kemudian Cinemax ini kan juga butuh perkuatan struktur," kata Direktur PAMG Leonardus Sutarman dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat.

PAMG merupakan perusahaan properti asal Pekanbaru, Riau, yang memiliki mal dan bangunan yang disewakan sebagai hotel berbintang lima yang terintegrasi dengan mal Pekanbaru.

Perusahaan itu tengah melakukan pembebasan lahan dan saat ini telah memiliki total cadangan lahan seluas 8.000 meter persegi, tetapi masih membutuhkan 1.200 meter persegi tambahan.

Baca juga: Bima Sakti Pertiwi gelar pencatatan perdana saham di bursa saham

Selain untuk renovasi dan penambahan fasilitas properti, sebagian dana hasil IPO, kata Leonardus, akan digunakan untuk pembebasan 1.200 meter lahan tersebut.

Setelah target pembebasan lahan telah terpenuhi, dia berencana untuk mengembangkan unit bisnis di mal pekanbaru yang terhubung dengan hotel berbintang lima yang rencananya akan dimulai pada 2023-2025.

Dia juga tidak menutup kemungkinan untuk membangun apartemen di pusat kota Pekanbaru, Riau.

PT Bima Sakti Pertiwi melaksanakan pencatatan perdana saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PAMG.

Selama penawaran umum perdana (IPO), PAMG menawarkan sebanyak 20 persen saham kepada publik.

Harga penawarannya sebesar Rp100 per lembar saham. Sementara PT Danatama Makmur Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Pewarta: Katriana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019