Cirebon (ANTARA News) - Maestro Topeng Cirebon, Mimi Rasinah (80) yang dua tahun lumpuh akibat stroke, Kamis, siang dibawa dari rumahnya di Desa Pekandangan, Indramayu dengan ambulance ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Ikut serta mengantar sejumlah pengurus DPC PDIP Indramayu dan Ono Surono, anggota DPRD Indramayu dari F-PDIP yang memimpin rombongan menuju Bandung. Ikut dalam ambulance yang membawa Mimi, yaitu Ade Jayana (27) dan istrinya, Erli yang juga cucu Mimi Rasinah. Sebelumnya, Mimi dijenguk Hj Anna Sophana, istri Bupati Irianto MS Syafiuddin atau Yance, yang datang bersama Sekda Dra Hj Sri Indrawati serta sejumlah pengurus PKK setempat. Pada kesempatan itu Anna sempat berbincang-bincang dan menyerahkan sejumlah bantuan kepada Mimi. Menurut Anna, Mimi layak mendapat perawatan yang terbaik karena telah berjasa mempromosikan kesenian Jawa Barat di sejumlah daerah dan negara lain. "Kami berharap Mimi Rasinah bisa segera sembuh dan kembali ke Indramayu," katanya. Kepada rombongan pengurus PDIP yang datang, Anna juga berpesan agar Mimi dijaga dan dirawat dengan baik. Sementara Ono Surono, mengatakan, seluruh biaya perawatan Mimi Rasinah selama di RSHS Bandung akan ditanggung PDIP. "Pak Agum Gumelar dan Pak Rudy Harsa (Ketua DPD PDIP Jabar, red.) meminta langsung agar Mimi dirawat di RSHS Bandung," katanya. Mimi sudah sudah dua tahun lebih lumpuh sebelah tubuhnya akibat stroke dan hanya terbaring lemah di rumahnya di Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu. Keluarga Mimi sempat akan melelang topeng dan benda-benda pusaka milik Mimi untuk biaya pengobatan, tetapi setelah beberapa media memberitakan kondisi Mimi, akhirnya muncul sejumlah donatur yang memberikan bantuan termasuk biaya pengobatan. Mimi Rasinah yang lahir di Indramayu 3 Februari 1930 itu sekarang merupakan satu-satunya maestro topeng yang tersisa setelah wafatnya Sawitri, maestro topeng asal Losari, Cirebon, tahun 1999.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008