Hamka juga disebut sebagai manusia ensiklopedia
Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat menggelar bedah buku Ensiklopedia Buya Hamka untuk mengajak masyarakat mendalami dan meneladani sosok dan pemikiran ulama sekaligus sastrawan Minangkabau tersebut.

Penulis sekaligus editor buku Ensiklopedia Buya Hamka Rifma Ghulam Djaljad di Padang Panjang, Sabtu, mengatakan Hamka merupakan tokoh yang dikenal di dalam dan luar Indonesia sehingga banyak yang mencari tahu seberapa dalam pemikiran ulama itu.

Ia mengatakan Hamka memiliki pemahaman mendalam di banyak bidang dan telah menulis tidak kurang dari 120 karya sehingga dirinya juga disebut sebagai manusia ensiklopedia.

Selain itu banyak pula ditemui buku-buku yang ditulis oleh penulis lain mengenai Hamka.

"Karena begitu luas dan dalamnya pemikiran dan karya beliau serta banyak karya tentangnya, perlu satu buku yang memaparkan secara sederhana dan ringkas karya serta pemikiran beliau," ujarnya.

Ensiklopedia Buya Hamka diterbitkan oleh Pusat Studi Buya Hamka Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) dan Suara Muhammadiyah.

Buku itu memuat 125 entri atau pokok pikiran mulai dari adat, agama, dunia, negara, politik, pancasila, cinta, perempuan, kematian, hukum alam, fanatisme, komunisme, atheis dan lainnya.

Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran menilai Hamka adalah tokoh yang dicintai tidak hanya oleh masyarakat Sumbar namun juga hingga ke luar negeri seperti Malaysia.

Menurutnya Padang Panjang kerap dikunjungi wisatawan Malaysia yang tujuan utamanya untuk mencari tahu seputar kehidupan Hamka di daerah berjuluk Serambi Mekah tersebut.

"Kami harap para orangtua dan generasi muda mau menggali dan meneladani segala kebaikan yang ada pada Hamka," ujarnya.

Sebagai daerah yang sudah dicanangkan sebagai Kota Literasi ia mendorong para orangtua mau membaca buku tersebut, mempelajari lalu mengenalkannya pada anak dan menjadikan Hamka sebagai panutan misalnya dalam semangatnya membaca dan menulis.* 


Baca juga: Ensiklopedia Buya Hamka diterbitkan
Baca juga: MUI harap film Buya HAMKA lebih laris dari film Dilan


Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019