Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Center for Energy Policy M. Kholid Syeirazi menyebut, harga avtur Pertamina cukup kompetitif, bahkan lebih murah dibandingkan Sheell di kawasan regional, seperti Singapura dan Malaysia.

“Di Asia Tenggara, Pertamina sudah mendistribusikan Avtur dengan harga sangat bersaing,” kata Kholid di Jakarta, Sabtu.

Dibandingkan beberapa perusahaan migas lain di berbagai bandara di Asia, harga avtur Pertamina memang paling rendah, seperti di Bandara Juanda, dipatok Rp9.673,31/liter dan di Bandara Soekarno Hatta Rp8.735,76/liter.

Harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan produk Shell yang dijual di Asia Tenggara, seperti di Bangkok, seharga Rp9.961,85, di Manila Rp13.309,15, di Kuala Lumpur Rp10. 169,66, dan Singapura Rp11.834,91.

Terkait hal itu Kholid menilai, pemerintah tidak perlu memberi izin kepada perusahaan swasta dalam bisnis avtur. Apalagi terbukti bahwa perusahaan swasta yang berpeluang menjual avtur di Indonesia, yaitu AKR, tidak berkomitmen mendukung program pemerintah.

Dalam hal ini, sejak 12 Mei, AKR menolak menjual solar bersubsidi di seluruh SPBU-nya. Alasannya, karena formula harga BBM dinilai kurang pas sehingga harga jual tidak sesuai dengan keekonomian.

Menurut dia, sikap perusahaan itu justru menegaskan, bahwa perusahaan tersebut tidak layak masuk ke bisnis avtur di tanah air. Bahkan seharusnya, lanjutnya, perusahaan tersebut diberi hukuman atas penghentian penugasan dari pemerintah mendistribusikan BBM jenis solar bersubsidi.

Dan menurutnya, hukuman yang dapat diberikan terhadap swasta yang menghentikan penugasan secara sepihak tersebut adalah, pencabutan izin niaga perusahaan tersebut.

"Saya malah mendukung sanksi ke penyalur swasta tersebut karena menghambat program pemerintah terkait distribusi BBM satu harga," ujar Kholid.

Senada dengan itu, peneliti INDEF Nailul Huda juga mengatakan bahwa harga Avtur Pertamina memang sangat bersaing.

“Terutama di Bandara Soekarno Hatta, yang begitu kompetitif jika dibandingkan dengan bandara di ASEAN seperti Changi di Singapure ataupun bandara di Kuala Lumpur,” kata dia.

Untuk itu, menurut dia, bahwa tingginya harga tiket pesawat selama ini, bukan sepenuhnya disebabkan Avtur, namun banyak komponen biaya lain yang juga berpengaruh terhadap harga tiket pesawat.

Baca juga: Pertamina siapkan tambahan avtur untuk penerbangan haji 2019

Baca juga: INDEF: Penurunan harga avtur solusi sesaat, benahi inefisensi maskapai

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019