Medan (ANTARA) - Empat atlet atletik pelajar binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLP-D) Sumatera turut menjadi bagian tim Indonesia berlaga di Kejuaraan ASEAN Schools Games (ASG) ke XI/2019,

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara Baharuddin Siagian di Medan, Sabtu, mengatakan ia sangat berharap para patriot olahraga pelajar Sumut itu bisa meraih prestasi membanggakan bagi Indonesia, dan khususnya nama daerahnya.

Selain ajang meraih prestasi, Baharuddin menilai ASG juga menjadi ajang evaluasi sekaligus menambah pengalaman, semangat, dan menguji mental bertanding di level internasional.

"Kita berharap mereka bisa menorehkan prestasi terbaik karena ini adalah kesempatan yang baik. Saya berharap kepada para pendamping bisa melihat kondisi atletnya supaya saat bertanding nanti bisa maksimal," katanya.

Pada ASG nanti, Baharuddin juga berharap para atlet Sumut bisa meraih medali, namun, yang tidak kalah penting adalah mereka mampu memecahkan rekor catatan waktu terbaiknya selama ini.

"Paling tidak saya berpesan ini kesempatan baik dan maksimalkan untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Karena kita komitmen PPLP ini bisa menjadi laboratorium atlet masa depan Sumut baik untuk dipersiapkan menuju PON 2020 Papua maupun saat menjadi tuan rumah pada PON 2024," katanya.

Baharuddin pun menginginkan prestasi ini bisa menjadi motivasi cabang olahraga binaan PPLP Sumut lainnya untuk bisa mengurus atletnya berlaga di event bertaraf internasional.

Apalagi, saat ini pemerintah provinsi fokus pada pembinaan cabang prioritas untuk dipersiapkan menuju event bertaraf nasional bahkan internasional, salah satunya melakukan pemetaan cabang olahraga unggulan tiap kabupaten/kota.

"Kita juga sedang melakukan peninjauan atau kunjungan ke sejumlah daerah - daerah untuk melakukan talent scouting mencari atlet terbaik dengan melihat potensi cabor unggulan tiap kabupaten dan kota. Makanya, tidak hanya cabor atletik saja, kita ingin juga cabor tarung yang selalu menjadi andalan Sumut meraih medali di event nasional seperti karate, taekwondo, silat juga bisa mengirimkan atletnya ke nasional," katanya.

Rasa optimistis meraih prestasi terbaik di ASG, terucap dari atlet asal Kota Medan, Halimatussadiah yang akan berlomba di nomor lari 800 meter putri. Anak pertama dari tiga bersaudara ini optimis bisa persembahkan emas bagi Indonesia di ASG perdanannya.

Atlet kelahiran Medan, 04 Maret 2004 ini pun akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya sekaligus ingin memecahkan rekor diri sendiri.

"Targetnya tentu ingin meraih emas, tapi bisa memecahkan rekor waktu pribadi yang sebelumnya 02 menit 22 detik. Target saya sih 02 menit 16 detik. Selain itu saya ingin membanggakan orang tua saya. Walaupun masih buta prestasi lawan, tapi saya tidak gentar karena sama - sama makan nasi," ucap atlet yang mengidolakan Triyaningsih ini.

Peraih medali emas di kejurnas Bangka Belitung 2019 ini mengatakan, dirinya tidak menyangka bisa mewakili Indonesia berlaga di event ASEAN.

Menurut anak pasangan dari Juliadi dan Eri Wardani ini kepercayaan ini tidak akan disia-siakan karena kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya.

"Saya merasa terharu dan gak sangka bisa masuk ASEAN School Games. Sebelumnya sudah tiga kali terjun di event kejurnas. Seperti kejurnas PPLP tahun 2017 di Papua, 2018 di Gorontalo, dan kejurnas 2019 di Bangka Belitung," akui pelajar Kelas X SMA Swasta Mulia ini.

Baca juga: Pelajar Sleman wakili Indonesia di nomor lari 1.500 dan 5.000m

Baca juga: Menpora berharap Indonesia juara umum ASEAN School Games 2019

Baca juga: Maskot ASEAN School Games ke-11 resmi diluncurkan

Pewarta: Juraidi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019