Jakarta (ANTARA) - Indonesia kembali menunjukkan dukungan terhadap Palestina dalam pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM) Konferensi Kerja Sama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) di Ramallah, Palestina, pada 3-4 Juli 2019.

CEAPAD SOM III, selain merupakan pertemuan pertama yang diadakan di wilayah Tepi Barat, juga menjadi bentuk komitmen dukungan langsung negara-negara Asia Timur kepada Palestina.

Rangkaian Pertemuan ini dibuka oleh Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh yang sekaligus meluncurkan CEAPAD Trade Day di Jericho, berdasarkan rilis Kedutaan Besar RI (KBRI) Amman yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dalam pidatonya, PM Shtayyeh menyampaikan bahwa prioritas utama Palestina adalah mengakhiri pendudukan Israel di tanah Palestina.

Oleh karena itu, pembangunan ekonomi merupakan sarana pendukung dalam agenda Palestina untuk menghadapi dan mengakhiri penjajahan tersebut.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan sebagai Ketua Delegasi RI menyampaikan bahwa melengkapi dukungan politik, pemerintah RI selalu berperan aktif dalam memberikan penguatan kapasitas (capacity building) guna menyokong pembangunan manusia dan memperkuat ekonomi di Palestina.

Lebih lanjut, Cecep menyampaikan bahwa sepanjang 2019, Indonesia, baik melalui pemerintah maupun masyarakat, telah menyalurkan lebih dari 1 juta dolar AS dalam bentuk berbagai program pengembangan kapasitas dan bantuan kepada pemerintah dan rakyat Palestina.

Dukungan itu merupakan tindak lanjut atas komitmen RI yang disampaikan oleh Menlu RI pada CEAPAD Ministerial Meeting di Bangkok, Juni 2018, dan pada saat kunjungan kerja ke Yordania bulan Maret 2019 lalu.

Baca juga: Konser amal digelar Konsorsium Indonesia untuk sekolah Palestina

Duta Besar RI untuk Jordania dan Palestina Andy Rachmianto menambahkan sejumlah proyek yang tengah dilakukan Indonesia melalui jalur bilateral, antara lain renovasi rumah sakit Indonesia di Gaza, rencana pembangunan pusat traumatik dan rehabilitasi di Hebron, penyelenggaraan kursus bahasa Indonesia di Hebron dan Bethlehem serta penyaluran bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Jordania.

“Selama dua tahun terakhir, KBRI Amman telah memfasilitasi bantuan dari berbagai aktor non-pemerintah senilai 5,5 juta dolar AS untuk Palestina, termasuk pengungsi”, kata dia.

Selain melakukan pertemuan CEAPAD, Delegasi RI juga membawa pelaku bisnis asal Indonesia untuk melakukan temu bisnis dengan puluhan pelaku bisnis Palestina dalam Trade Day.

Dalam kesempatan ini, juga telah ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara KADIN Indonesia dan Kamar Dagang & Industri Palestina, yang turut disaksikan oleh PM Palestina dan beberapa menteri kabinet, yaitu menteri luar negeri, menteri perekonomian nasional dan menteri pariwisata.

Selama kunjungan ke Palestina, Delegasi RI juga berkesempatan mengadakan pertemuan informal dengan Menteri Perekonomian Palestina, Direktur Bank of Palestine dan Presiden Perhimpunan Persahabatan Palestina-Indonesia (PIFA) serta mengunjungi kantor Wafaa Foundation Micro Finance & Capacity Building dan Konsulat Kehormatan RI di Ramallah.

Baca juga: Indonesia, Jepang dorong pelaksanaan CEAPAD IV untuk dukung Palestina

Baca juga: Palestina sebut Deal of The Century sebagai Kesepakatan Terburuk




 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019