Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Donny Gahral Adian berpendapat masalah internal di KPK menjadi salah satu acuan Pansel (Panitia Seleksi) dalam memilih kembali petahana sebagai pimpinan KPK periode 2019-2023.

Menurut Donny, saat dihubungi di Jakarta, Minggu, saat ini KPK mempunyai banyak masalah internal seperti komunikasi antara mereka yang di lapangan dengan atasan hingga isu kebocoran informasi.

Baca juga: IPW minta petahana pimpinan KPK dicoret

“Bagi saya bukan mungkin tidak mungkin tapi bisa tidak Pansel memilih pimpinan KPK yang betul-betul mampu membereskan internal KPK,” kata Donny.

Kalau memang gagal membereskan masalah internal, lanjut dia, Pansel akan mempertimbangkan itu sebagai hal yang menggagalkan.

“Tapi kalau dianggap mereka cukup berhasil mereka bisa (terpilih kembali). Kita tidak tahu apakah Pansel melihat pimpinan KPK yang akan berakhir ini cukup baik kinerjanya,” ujar Donny.

Lebih lanjut ia menekankan, kepemimpinan terdahulu tiga orang petahana KPK tersebut sangat mempengaruhi peluang terpilihnya kembali.

“Kalau mereka bagus mereka terpilih lagi kalau mereka buruk justru menjadi penilaian apalagi tidak produktif,” tambahnya.

Terkait pencalonan tiga petahana KPK yakni Alexander Marwata, Laode M Syarif, dan Basaria Panjaitan, menurut Donny tidak ada masalah karena tidak dilarang dalam undang-undang dan banyak lembaga lain yang juga melakukan hal serupa.

“Secara undang-undang tidak masalah, apakah justru mebuat yang bersangkutan tidak lolos menajadi pimpinan KPK semua tergantung pada penilaian pansel,” kaya Donny.

Baca juga: Pengamat: Pimpinan KPK mendatang harus upayakan pencegahan
Baca juga: Tugas Pansel Capim KPK lebih berat karena polarisasi pilpres


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019