Kalau akademisi, dia tahu (dasar penyelidikan) tapi tidak tahu bagaimana menegakkan hukum dan tidak tahu bagaimana harus menindak tindak pidana korupsi, tuturnya
Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Adian menilai mendaftarnya anggota Polri sebagai calon pimpinan (capim) KPK sebagai langkah yang tepat karena Komisi Pemberantasan (KPK) membutuhkan Polri.

“Saya kira bagus karena KPK membutuhkan kemampuan penyelidikan, mereka dari polri kan mempunyai kapasitas disitu,” ujar Donny saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, kemampuan Polri dalam penyelidikan serta bagaimana proses penegakan hukum dilakukan justru semakin memperkokoh kedudukan KPK sebagai lembaga penegak hukum yang bertugas untuk memberantas korupsi.

KPK kalau memang difokuskan kepada penegak hukum, lanjutnya, memang harus banyak berasal dari kalangan polisi atau setidaknya mempunyai latar belakang penyeledikan.

Baca juga: 11 pati Polri dapat rekomendasi ikuti seleksi capim KPK

Baca juga: Kapolri harapkan ada unsur Polri dalam Komisioner KPK


“Kalau akademisi, dia tahu (dasar penyelidikan) tapi tidak tahu bagaimana menegakkan hukum dan tidak tahu bagaimana harus menindak tindak pidana korupsi,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih, di Kementerian Sekretariat Negara,Jakarta, Kamis mengatakan 10 anggota perwira tinggi (Pati) Polri sudah mendaftar sebagai capim KPK.

Sedangkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, ada 11 Pati Polri yang diberi rekomendasi oleh institusi Polri untuk mengikuti seleksi capim KPK.

Baca juga: Pansel cari tokoh mumpuni di segala bidang untuk capim KPK

“Silahkan ditanya ke Pansel (Capim KPK) berapa orang yang mendaftar. Kalau 11 Pati itu sudah melalui proses secara internal sehingga diberikan rekomendasi,” ujar Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019