Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik sekaligus dosen filsafat Universitas Indonesia Donny Gahral Adian menyebut bahwa masyarakat harus aktif dalam menyeleksi calon pemimpin (Capim) KPK.

“Saya kira harus karena kita butuh orang-orang profesional, maka verifikasi integritas harus bisa di cross check dengan masukan dari masyarakat,” kata Donny saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.Baca juga: Bersihkan Indonesia dorong pansel KPK seleksi capim korupsi sektor SDA

Baca juga: Tugas Pansel Capim KPK lebih berat karena polarisasi pilpres

Menurutnya, informasi masyarakat lebih lengkap dibandingkan Panitia Seleksi Calon Pimpin (Pansel Capim) KPK seperti pengetahuan mengenai rekam jejak capim tersebut.

“Informasi Pansel kan terbatas, masyarakat bisa ikut memberikan masukan dan partisipasi dengan melengkapi informasi sehingga bisa menjadi masukan yang dipertimbangkan oleh Pansel,” tutur Donny.

Lebih lanjut Donny menyampaikan tak jarang masyarakat lebih paham rekam jejak capim tersebut, termasuk pernah terlibat tindak pidana korupsi atau justru ikut membebaskan tersangka korupsi.

Masyarakat bisa memberikan masukan kepada Pansel mengenai rekam jejak para capim KPK yang dinyatakan lolos adiminstrasi pada 11 Juli mendatang.

Pendaftaran capim KPK telah ditutup pada Kamis (4/7) pukul 16.00 WIB dengan jumlah pendaftar sebanyak 348 orang.

Setelah dinyatakan lolos adminstrasi, para capim KPK akan mengikuti uji kompetensi, profile assessment, tes wawancara, dan kesehatan hingga nantinya muncul 10 nama yang akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo dan berlanjut dengan tahap fit and proper test oleh DPR RI.

Baca juga: Pengamat : masalah internal jadi acuan Pansel pilih lagi petahana KPK
Baca juga: Pengamat : Polri dibutuhkan sebagai pimpinan KPK


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019