Teruslah dukung kami, Bank Indonesia. Termasuk kepada pengganti saya dalam melaksanakan tugasnya
Jakarta (ANTARA) - "Sekarang saya mau pamit, karena per 24 Juli ini merupakan akhir masa jabatan saya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia…,"

Demikian disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di sela-sela diskusi tentang perekonomian Indonesia terkini dengan sejumlah media massa di Plataran Menjangan, Buleleng, Bali, akhir pekan lalu.

Mirza sudah melaksanakan tugasnya dalam mengawal perekonomian Indonesia, khususnya mengawal rupiah, selama 5 tahun 10 bulan. Penggantinya, Destry Damayanti yang merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo kini tengah dipersiapkan.

Mirza sambil selalu tersenyum bercerita tentang yang dilakukannya pada awal tugasnya Oktober 2013. Bagi dia, itu adalah masa-masa perjuangan dalam mengawal rupiah yang tengah digoyang cukup keras oleh dolar AS sejak Mei 2013.

Kebijakan yang tidak popular pun dilaksanakan seperti menaikkan suku bunga acuan karena pada saat itu defisit transaksi berjalan dan defisit anggaran harus dikendalikan.

Subsidi pada saat itu dikurangi dan Bank Indonesia juga harus mengurangi defisit transaksi berjalan karena sudah lebih dari empat persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2013. Kurs rupiah anjlok dari Rp10.000 ke Rp13.000 per dolar AS. Sementara cadangan devisa turun sampai 92 miliar dolar AS.

Namun, pada 2015 defisit transaksi berjalan dan inflasi mulai terkendali. Defisit transaksi berjalan mulai turun ke arah 3 persen, dan inflasi di level 3-3,5 persen pada 2015-2017.

Kemudian, pengetatan yang dilakukan Bank Indonesia pada 2013 itu bisa dibalikkan jadi pelonggaran pada 2016-2017, sehingga secara angka-angka fundamental, ekonomi sudah kembali normal.

Kini perjalanan karier pria kelahiran Surabaya pada 19 April 1965 di bank sentral itu selesai. Ia akan lengser pada 24 Juli 2019. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengajukan Destry Damayanti yang merupakan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai calon tunggal pengganti Mirza.

Mirza menyampaikan terima kasih atas dukungan sejumlah pihak yang telah membantunya dan membantu Bank Indonesia dalam melaksanakan tugas. Khususnya kepada wartawan yang dianggapnya sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan kebijakan bank sentral itu kepada masyarakat.

“Teruslah dukung kami, Bank Indonesia. Termasuk kepada pengganti saya dalam melaksanakan tugasnya,” kata Mirza.

Mirza juga mengingatkan bahwa sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia selalu membutuhkan dana dari luar negeri. Karena itu, "Kita memang harus mengelola ekonomi ini secara prudent."

Mengenai apa yang akan dilakukannya setelah 24 Juli nanti, Mirza hanya tersenyum. “Nanti kita bisa kumpul lagi di kementerian mana pak?” tanya seorang wartawan. “Nanti kita kumpul di rumah saya aja,” katanya lagi-lagi sambil tersenyum.

 

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019