Dengan diperagakan seperti ini kami harapkan bisa menginspirasi bahwa produk kain tenun misalnya bisa dipakai baju, gaun, hingga kain buat sembahyang. Aksesoris juga bisa dipakai semua usia
Denpasar (ANTARA) - Sejumlah istri pimpinan perbankan yang tergabung dalam Ikatan Wanita Perbankan (Iwaba) Bali dan juga persatuan istri pegawai Bank Indonesia memperagakan berbagai produk hasil kerajinan UMKM di Pulau Dewata.

"Dengan diperagakan seperti ini kami harapkan bisa menginspirasi bahwa produk kain tenun misalnya bisa dipakai baju, gaun, hingga kain buat sembahyang. Aksesoris juga bisa dipakai semua usia," kata Ketua Iwaba Provinsi Bali, Nining Causa Iman Karana, di sela-sela kegiatan 'fashion show' produk UMKM Bali yang dibawakan Iwaba Bali dan istri pegawai Bank Indonesia itu, di Denpasar, Senin.

Nining sengaja mengajak para istri pimpinan perbankan maupun istri pegawai Bank Indonesia sebagai model dalam kegiatan tersebut, untuk menginspirasi berbagai pihak bahwa produk UMKM sesungguhnya cocok dipakai berbagai usia maupun berbagai ukuran tubuh.

"Saya mau hasil UMKM Bali bisa digunakan semua usia, semua ukuran, wanita maupun pria sehingga nantinya lebih memajukan hasil produk maupun perajin UMKM," ucapnya.

Karya dari para perajin, lanjut Nining, baik itu berbagai aksesoris maupun kain tradisional sengaja langsung dikenakan oleh model para ibu-ibu pejabat BI tersebut, sekaligus bertujuan agar lebih dikenal oleh publik.

Meskipun merupakan kegiatan rutin dari Iwaba Bali, khusus untuk kegiatan yang berlangsung dengan sukses itu disiapkan dengan latihan satu kali dan mengumpulkan UMKM binaan BI sebagai peserta pameran juga hanya dalam waktu sehari.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan dengan kegiatan peragaan produk kerajinan UMKM semacam itu, akan bisa tersambung antara peran yang dijalankan Bank Indonesia.

"Harapannya, tenun, songket, dan perak bisa lestari, sekaligus meningkatkan usaha perajin," ujar Causa.

Selain itu, berbagai produk UMKM Bali bisa lebih dikenal ke berbagai daerah di Nusantara karena umumnya istri para pejabat berpindah-pindah mengikuti penugasan para suami.

Causa mengingatkan para perajin untuk mewaspadai praktik-praktik curang yang membuat duplikat produk UMKM karena sesungguhnya tidak bisa dibuat secara massal.

"Jika kita melihat proses produksi pembuatan tenun Cagcag contohnya, kita tidak akan tega untuk menawar murah. Memang diperlukan upaya-upaya edukasi agar masyarakat lebih menghargai produk UMKM Bali," katanya.

Baca juga: KADIN Bali dukung penghapusan pajak UKM

Baca juga: Pertanian dan UMKM Bali Perlu Perhatian


 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019