Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara dan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Disamping itu juga dilakukan revitalisasi Danau Tondano yang kondisinya kritis karena terjadinya pendangkalan dan pencemaran tanaman eceng gondok.

"Pembangunan bendungan ini dalam upaya meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia umumnya dan Sulawesi Utara khususnya melalui pembangunanan bendungan, embung, revitalisasi danau guna mendukung program ketahanan pangan dan air nasional," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik dan luas genangan 139 hektare dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp1,46 triliun. Saat ini progresnya telah mencapai 46 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020.

Bendungan ini bermanfaat bagi pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir 470 meter per detik, dimana Kota Manado pernah mengalami banjir bandang pada tahun 2014.

Kemudian penyediaan air baku untuk Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung dan KEK Bitung sebesar 4,5 meter per detik, PLTM dengan kapasitas 2 x 0,70 MW serta pengembangan pariwisata.

Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sulawesi Sungai I Direktorat Sumber Daya Air (SDA) juga menganggarkan Rp52,5 miliar untuk membangun pengendalian banjir pada empat sungai di Kota Manado. Pengerjaannya dibagi tiga paket, yakni paket persiapan yang meliputi desain dikerjakan tahun 2019 dengan biaya Rp2 miliar, paket dokumen lingkungan Rp500 juta dan paket fisik Rp50 miliar pada tahun 2020.

Sementara Bendungan Lolak dengan kapasitas tampung 16,10 juta meter kubik dan luas genangan 97,46 hektare yang berguna untuk sumber air daerah irigasi seluas 2.214 hektare, penyediaan air baku 500 liter per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 3,3 MW. Pembangunannya telah dimulai pada tahun 2016 dengan biaya sebesar Rp1,71 triliun. Konstruksi Bendungan Lolak ditargetkan rampung tahun 2021.

Selain itu pembangunan Embung Wanua Ure di Kabupaten Minahasa Utara dengan biaya Rp6,6 miliar pada masa pelaksanaan tahun 2018. Embung ini memiliki kapasitas tampung 31,1 meter kubik, luas genangan 9,9 meter persegi, dan bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 8 liter per detik dan irigasi seluas 5 hektare.

Kementerian PUPR sejak tahun 2016 juga secara bertahap telah melaksanakan kegiatan revitalisasi 10 danau dari 15 danau kritis yang menjadi prioritas nasional untuk ditangani, salah satunya adalah Danau Tondano di Kabupaten Minahasa.

Danau Tondano memiliki volume tampung 668,6 juta per meter persegi dan luas 4.616 hektar, dimana sekitar 500 hektar digenangi eceng gondok. Luasnya pun mengalami penyusutan, dimana pada tahun 1992 luasnya sekitar 4.800 hektar, sehingga dalam kurun waktu 25 tahun terakhir telah menyusut 184 hektar.

Kedalaman danau dari semula 4,3 meter setelah dilakukan pengerukan sendimen menjadi 14 meter. Total anggaran sebesar Rp30 miliar yang dibagi dalam 2 tahap, yakni tahun 2019 sebesar Rp10 miliar dan tahun 2020 sebesar Rp20 miliar.

Sebelumnya Kementerian PUPR telah menyelesaikan revitalisasi Sungai Tondano yang menjadi sumber air Danau Tondano. Biaya pengerjaannya sebesar Rp108,6 miliar dengan masa pelaksanaan tahun 2016-2018.

Baca juga: Menteri PUPR targetkan akhir 2019 selesaikan pembangunan 29 bendungan
Baca juga: Presiden Jokowi sebut pemerintah kebut pembangunan bendungan
Baca juga: Dua bendungan berkapasitas 39,47 juta meter kubik dibangun di Sulut

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019