Jakarta (ANTARA) - Perusahaan riset independen Alvara di sejumlah kota besar menunjukkan mayoritas pengguna aplikasi digital layanan transportasi adalah dari generasi milenial.

"Jadi sebanyak tiga dari sepuluh milenial itu pasti menggunakan transportasi online dalam satu minggu. Kemudian satu dari tiga pasti menggunakan lebih dari sekali," ujar Pendiri Alvara Research Hasanuddin Ali di Jakarta, Selasa.

Hasil itu didapat melalui riset Alvara bersama IDN Research Institute pasa awal tahun 2019 pada 1.204 responden mulai usia 17-29 tahun.

Riset tersebut menunjukkan kelompok milenial Indonesia merupakan digital nativers karena 98,2 persen memakai smartphone untuk mengakses internet.
 
CEO dan Founder Alvara Research Hasanudin Ali saat memaparkan hasil riset tentang layanan digital yang paling diminati milenial di Hotel Four Points, Jakarta, Selasa (9/7/2019). ANTARA/Asep Firmansyah/am.


Lebih lanjut ia memaparkan, berdasarkan jenis kelamin pengguna aplikasi digital transportasi lebih didominasi oleh konsumen milenial perempuan.
  Sementara, hasil riset itu menunjukkan dalam rentang usia penelitian terhadap responden, semakin muda usia pengguna aplikasi, semakin sering frekuensi mereka mengakses aplikasi digital tersebut.

"Semakin muda usia, maka semakin ada kecenderungan penggunaan transportasi online lebih tinggi," ujar Hassanudin.

Dalam kategori layanan digital yang dipaparkan Alvara, kategori layanan transportasi adalah yang paling banyak digunakan, kemudian disusul aplikasi pesan antar makanan dan berbelanja.

Layanan transportasi digital asal Indonesia, Go-jek lebih banyak digunakan 70,4 persen responden dibanding pesaingnya.

Perilaku tersebut didorong oleh intensitas penggunaan smartphone oleh generasi milenial yang tinggi hingga tujuh jam sehari, termasuk untuk pembelian layanan jasa dan barang secara online, menurut riset tersebut.


Baca juga: Pengamat: Ojek daring mestinya terintegrasi dengan angkutan umum

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019