Saya sangat berharap Satgas Gabungan Penanggulangan Karhutla yang dibentuk di Sumsel ini bisa melakukan pendekatan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam melakukan pencegahan karhutla di sekitar kawasan permukiman penduduk dan lingkungan desa yang
Palembang (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mendorong satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan untuk memaksimalkan gerakan pencegahan menghadapi musim kemarau 2019.

"Mari bersama-sama melakukan gerakan pencegahan dan menjaga alam dari karhutla. Kita jaga alam maka alam akan menjaga kita," kata dia seusai memimpin upacara gerakan pencegahan karhutla di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa.

Jika pada suatu daerah terjadi kebakaran hutan dan lahan menghabiskan energi untuk memadamkannya karena melakukan kegiatan pemadaman lebih berat dari mencegah.

Selain menghabiskan energi, jika terjadi karhutla menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar tidak hanya bagi masyarakat di sekitar lokasi kebakaran tetapi juga masyarakat provinsi terdekat bahkan ke negara tetangga.

Kerugian yang diakibatkan dari Karhutla berupa ekonomi mencapai triliunan rupiah, bidang kesehatan bisa menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (Ispa), gangguan keselamatan pelayaran dan penerbangan, serta menimbulkan menimbulkan kerusakan flora dan fauna, jelasnya.

Baca juga: Kepala BNPB pimpin upacara pencegahan karhutla di Palembang

Melihat besarnya kerugian dampak karhutla itu, menghadapi musim kemarau pada tahun ini gerakan pencegahan perlu dimaksimalkan guna meminimalkan kerugian.

Gerakan pencegahan perlu dimaksimalkan dalam mengatasi ancaman Karhutla pada musim kemarau tahun ini yang diprediksi sedikit lebih lama dari kondisi tahun sebelumnya.

"Saya sangat berharap Satgas Gabungan Penanggulangan Karhutla yang dibentuk di Sumsel ini bisa melakukan pendekatan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam melakukan pencegahan karhutla di sekitar kawasan permukiman penduduk dan lingkungan desa yang selama ini rawan terbakar," terangnya.

Baca juga: BPPT peringatkan tidak buka lahan dengan membakar

Sementara Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah mengatakan pihaknya menambah petugas untuk melakukan pengawasan hutan dan lahan yang rawan terbakar pada musim kemarau 2019 ini.

"Untuk memaksimalkan pencegahan terjadinya karhutla, pada tahun ini dilakukan penambahan 1.500 petugas dari BPBD kabupaten/kota dan TNI/Polri," ujarnya.

Dia menyebutkan, pada tahun-tahun sebelumnya pihaknya menyiagakan 7.649 petugas untuk melakukan pengawasan dan penanggulangan karhutla.

Dengan ditambahnya ribuan tenaga baru, diharapkan masalah karhutla yang dapat menimbulkan bencana kabut asap yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau bisa diatasi.

Selain menambah petugas, BPBD Sumsel juga berupaya mengaktifkan kembali 756 posko karhutla yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi karhutla pada tahun lalu, ujar Iriansyah.

Baca juga: BPPT jelaskan perbedaan hujan buatan untuk karhutla dan polusi udara

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019