Jakarta (ANTARA) - Calon penonton yang tidak memiliki tiket pertandingan sepak bola Liga 1 antara Persija melawan Persib tidak diizinkan memasuki Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, pada Rabu siang.

Para petugas keamanan yang berjaga di Pintu 5 meminta para calon penonton memperlihatkan tiket mereka sebelum diizinkan memasuki Kompleks GBK.

"Ini instruksi dari atasan. Jadi sejak awal sudah tersaring," kata salah satu petugas keamanan yang menolak memberitahukan identitasnya.

Selain menyaring para penonton yang tidak memiliki tiket, petugas keamanan juga melarang para pedagang asongan memasuki Kompleks GBK.

Baca juga: 33 orang diduga Bobotoh diamankan di GBK
Baca juga: Jakmania diminta tahan diri terkait pertandingan Persija-Persib
Baca juga: "Budak Oranye Indung Sunda" tiba di GBK sejak pagi


Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Pintu Satu Senayan mulai agak tersendat seiring kedatangan para pendukung Persija dengan menggunakan berbagai kendaraan.

Sebagian besar penonton yang merupakan penggemar Persija ini memarkir sepeda motor mereka di Mal FX Sudirman, namun setelah pukul 13.30, pengelola mall menutup akses parkir motor karena sudah terlalu penuh.

Selain di FX Sudirman dan area parkir di dalam Kompleks GBK, gedung lain yang menjadi tempat parkir bagi kendaraan para penonton adalah Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Di depan Pintu 5 GBK terdapat sejumlah calo yang menjual tiket pertandingan dengan harga mencapai dua kali lipat dari harga normal.

Panitia pertandingan sebenarnya sudah mewanti-wanti agar para penonton tidak membeli tiket dari calo karena keasliannya tidak terjamin, namun tetap saja terdapat beberapa penonton yang membeli tiket dari sumber tidak resmi.

"Soalnya di online udah keabisan, Bang. Jadi saya kemari nekat saja, beli (tiket)nya di sini deh," kata Rully, seorang penonton asal Tangerang yang membeli tiket dari calo.

Pertandingan Persija melawan Persib pada Rabu ini di Stadion GBK mulai pukul 15.30 WIB.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019