Bandung (ANTARA) - Sebanyak 58 Kecamatan di Kota Bandung diprediksi mengalami hambatan distribusi air dari PDAM, sebagai imbas dari perbaikan atau inspeksi yang dilakukan di PLTA Cikalong, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Sub Bidang Hubungan Masyarakat PDAM Tirta Wening, Muhammad Indra Pribadi mengatakan perbaikan PLTA Cikalong tersebut akan berimbas karena pihaknya memanfaatkan air baku yang dihasilkan oleh PLTA tersebut.

"Karena kita memanfaatkan air baku hasil dari pengolahan dari PLTA Cikalong, jadi air limpasan lah namanya. Kalau PLTA Cikalong tidak berproduksi ya berarti tidak ada air yang keluar," kata Indra di Kantor PDAM Tirta Wening, Jalan Badak Singa, Kota Bandung, Rabu.

Air limpasan PLTA Cikalong mengalir dengan jarak 32 Km hingga Insatalasi Pengolahan Air (IPA) Badak Singa di Kota Bandung. IPA Badak Singa, kata Indra, merupakan alat raksasa yang dapat mengolah air dan mengalirkan 1.800 meter kubik air per detik.

Namun menurutnya, selama aktivitas inspeksi di PLTA Cikalong sedang dilakukan, IPA Badak Singa tidak dapat bekerja secara optimal.

“Ini bisa mengakitbatkan penurunan 400 meter kubik air per detik di IPA Badak Singa, jadi hanya bisa mengalir 1.400 meter per detik,” kata Indra.
Baca juga: Pengamat: realisasi potensi PLTA di Indonesia kurang dari 10 persen

Berdasarkan data PDAM Tirta Wening, dampak dari aktivitas inspeksi tersebut diprediksi akan dialami oleh 58 kecamatan di Kota Bandung yang terbagi di dua wilayah, yakni wilayah Bandung Timur dan Bandung Barat.

Di Wilayah Bandung Timur, misalnya, Kecamatan Cihampit, Citarum, Jatisari, Cijaura, hingga Cicaheum tersebut bisa mengalami kekurangan sumber air bersih. Di wilayah ini terdapat sekitar 40 kecamatan yang terdampak.

Sementara itu di wilayah Bandung Barat, terdapat sekitar 18 kecamatan yang terdampak. Di antaranya ialah Kecamatan Ancol, Sawah Kurung, Pasir Luyu, dan Cibaduyut.

Aktivitas inspeksi tersebut menurut laporan yang ia terima, akan berlangsung hingga sore hari ini. Walaupun demikian, menurutnya IPA Badak Singa baru dapat kembali beroperasi normal paling lambat dalam dua hari ke depan.

“Sebetulnya sore ini harusnya sudah selesai. Namun untuk kami sendiri itu bisa normal kembali ke pelanggan selama 1-2 hari, karena jeda kosonog pada pipa menyebabkan masuknya udara, dan itu biasanya menyebabkan hambatan” kata dia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Indra, PDAM Tirta Wening telah berupaya menambal kekurangan debit air tersebut dengan mengaktifkan sumber air di Intake air Dago Bengkok (Kecepatan 550 meter kubik per detik) dan di Intake air Kawasan Sabuga (dengan kekuatan 100-130 meter kubik per detik).

“Jadi memang itu sudah biasa. Kalau misalnya ada gangguan, dua sumber air itu tinggal diaktifkan saja. Tinggal dikoordinasikan dengan petugas, dan berlangsung singkat,” kata dia.
Baca juga: NSHE: Pembangunan PLTA Batang Toru capai 11 persen
Baca juga: Dukung Perkembangan Industri, PLN Bangun 3 PLTA di Kaltara

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019