Stockholm (ANTARA News) - Aparat keamanan Swedia dan Norwegia menangkap enam orang Kamis atas tuduhan melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan terorisme. Badan-badan keamanan di kedua negara bertetangga itu hanya memberikan sedikit keterangan mengenai kasus itu, namun kantor berita Swedia TT mengatakan bahwa penyerbuan-penyerbuan itu terkoordinasi. "Tiga orang telah ditahan," kata Maria Martinsson, jurubicara Badan Keamanan Swedia dikutip Reuters. "Mereka dituduh mempersiapkan kegiatan teroris dan menandai terorisme," katanya. Polisi keamanan negara Norwegia mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka juga menahan tiga orang yang dituduh mendanai kegiatan terorisme di luar negeri. Penyerbuan-penyerbuan itu berlangsung di sekitar ibukota Swedia, Stockholm, dan di dekat Oslo, ibukota Norwegia. Badan intelijen Norwegia mengatakan sebelumnya bulan ini, ancaman serangan teror yang dilakukan muslim garis keras meningkat, antara lain karena kehadiran militer negara itu di Afghanistan. Tidak ada serangan teror besar di kawasan Nordik, namun Badan Keamanan Swedia telah memperingatkan bahwa negara itu mungkin akan menjadi ajang perekrutan dan sumber pendanaan bagi terorisme di tempat lain. Kantor Berita TT mengutip jurubicara Badan Keamanan Swedia Jacob Larsson yang mengatakan, penyerbuan itu tidak ada kaitannya dengan pembuatan kartun Nabi Muhammad. Kartun-kartun yang diterbitkan di surat kabar Denmark pada 2005 dan 2006 itu telah membuat marah dunia Islam dan menyulut kerusuhan yang menewaskan sedikitnya 50 orang. Dua orang dipenjara di Swedia pada 2005 karena mengumpulkan uang untuk mendanai serangan-serangan di Irak. Tiga muslim Swedia juga dipenjara pada 2006 karena melancarkan serangan bom api ke kantor pemilihan umum Irak dan merencanakan serangan terhadap sebuah gereja. Di Norwegia, dua orang dituduh merencanakan serangan teror terhadap kedutaan-kedutaan besar AS dan Israel di Oslo pada 2006.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008