Washington (ANTARA) - Para pejabat Federal Reserve Amerika Serikat melihat penilaian untuk menurunkan suku bunga bank sentral AS dalam waktu dekat telah menguat, tulis risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru The Fed.

"Hampir semua peserta telah merevisi penilaian mereka tentang jalur yang tepat untuk suku bunga federal fund selama periode proyeksi," kata risalah pertemuan kebijakan 18-19 Juni yang dirilis pada Rabu (10/7/2019). Ditambahkan, "banyak peserta menunjukkan bahwa kasus untuk kebijakan yang agak lebih akomodatif telah menguat."

Delapan dari 17 pejabat Fed memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini, sementara delapan pejabat lainnya melihat tidak ada perubahan dan satu memproyeksikan kenaikan suku bunga, menurut perkiraan triwulanan terbaru dari suku bunga federal fund yang dirilis bulan lalu.

"Banyak yang menilai akomodasi kebijakan moneter tambahan akan dijamin dalam waktu dekat jika perkembangan terbaru ini terbukti berkelanjutan dan terus membebani prospek ekonomi," kata risalah.

Beberapa pejabat Fed mencatat bahwa penurunan suku bunga jangka pendek adalah "tepat" dari perspektif manajemen risiko karena "dapat membantu meredam dampak dari kemungkinan guncangan buruk di masa depan terhadap perekonomian."

"Beberapa peserta juga mencatat bahwa penurunan inflasi yang berkelanjutan berisiko memperlemah ekspektasi inflasi yang dapat memperlambat pengembalian inflasi yang berkelanjutan ke target bank sentral 2,0 persen," risalah tersebut menunjukkan.

Risalah datang setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Rabu pagi (10/7/2019) bahwa ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang pertumbuhan global telah membebani aktivitas ekonomi AS dan prospeknya.

Sementara saat bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS, Powell menegaskan kembali bahwa Fed akan bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi ekonomi saat ini.

Pernyataan Powell mendukung ekspektasi pasar bahwa The Fed sedang bersiap untuk memangkas suku bunga segera pada pertemuan kebijakan berikutnya, 30-31 Juli.

"Masih memperkirakan pemotongan pada Juli," kata Diane Swonk, kepala ekonom di Grant Thornton LLP, dalam cuitannya pada Rabu (10/7/2019).

"The Fed melihat ketegangan perdagangan dalam konteks manajemen - mereka memerlukan jaminan pemotongan lindung nilai risiko perdagangan yang gemuk menjadi hambatan yang lebih besar pada pertumbuhan," kata Swonk.

Hampir 40 persen ekonom memperkirakan The Fed menurunkan suku bunganya pada Juli, sementara sekitar 30 persen meramalkan penurunan suku bunga pada September, menurut survei yang dirilis oleh Wall Street Journal bulan lalu.

Baca juga: Kesaksian Powell dan risalah Fed angkat indeks saham Wall Street
Baca juga: Dolar AS turun di tengah risalah The Fed
Baca juga: Ketua Fed tegaskan tidak akan mundur jika Trump memintanya

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019