Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka menekan angka pengangguran dan mengurangi kemiskinan, Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan terpadu.

"Kegiatan pemberdayaan kewirausahaan terpadu (PKT) ini nama lain dari program Oke Oce, tujuannya mengarahkan warga untuk berwirausaha," kata Kepala Seksi Pelatihan Penempatan Produktivitas dan Transmigrasi Sudin Nakertrans, Jakarta Selatan, Lies Agustin kepada Antara, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan ini menyasar ibu rumah tangga, bapak dan juga anak muda yang telah memiliki usaha kecil menengah (UKM) untuk ditingkatkan produktivitas dan profit usahanya.

Baca juga: Akademisi : pendidikan kewirausahaan penting dimasukkan ke kurikulum

Selama mengikuti program ini, ibu rumah tangga dan pelaku usaha muda lainnya diberikan pelatihan selama lima hari, yakni pelatihan cara memproduksi, meningkatkan keterampilan dan menumbuhkan keahlian.

Ada tujuh bidang usaha yang dilatihkan yakni pembuatan aneka keripik, kue basah, salon kecantikan, tata rambut, menjahit, minuman sehat dan kue kering.

"Selama lima hari itu dilakukan pembekalan, praktek lalu uji mutu dan produksi, jadi dua hari teori dan tiga hari praktek," kata Lies.

Selain diberikan pelatihan peserta juga mendapatkan hibah peralatan untuk produksi seperti wajan, gas, kompor, blander dan serokan.

Baca juga: Ribuan UMKM Babel peringati Hari UMKM International

Nominal hibah peralatan yang diberikan kepada peserta kurang dari Rp2 juta.

"Kita harapkan setelah pelatihan ini mereka bisa mandiri mengembangkan usahanya," katanya.

Tahun ini kegiatan pelatihan kewirausahaan terpadu menyasar 150 orang dari 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan.

Nantinya produk yang dihasilkan selain dipasarkan oleh pelaku usaha juga difasilitasi untuk mengikuti kegiatan bazar maupun pameran produk UMKM oleh Sudin Nakertran.

"Hasil dari program ini cukup positif dilihat dari perkembangan usaha pada pesjjerta, bahkan pernah ketika diikutkan dalam satu bazar mendapatkan omzet hingga Rp6 juta," kata Lies.

Baca juga: 40.000 mahasiswa ikuti KKN tematik kewirausahaan

Sudin Nakertran Jakarta Selatan mencatat jumlah pengangguran terbuka pada 2018 sebanyak 70.790 orang dari berbagai jenjang pendidikan seperti SMP, SMK/SMA, Diploma III, S1 hingga S2.

Jumlah ini berkurang dari tahun sebelumnya (2017) yakni ada sekitar 72 ribu penganggur.

Untuk tahun ini pencari kerja yang tercatat melalui pengurusan kartu kuning di tiap-tiap kecamatan mencapai 2.528 pencari kerja.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019