Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pebalap mewaspadai lintasan pada etape keenam Tour de France 2019 yang akan berakhir di puncak Planche des Belles Filles, Kamis, yang panjang tanjakannya 7km dengan gradien rata-rata 8,7 persen.

Pebalap menilai tanjakan tersebut merupakan pendakian yang curam sehingga sulit untuk ditaklukkan.

Pebalap Prancis Julian Alaphilippe tim Deceuninck-Quick-Step pun sadar akan hal itu. Di etape keenam nanti, ia harus bisa mempertahankan jersey kuningnya.

“Semangat tim yang luar biasa begitu spesial untuk saya. Kami selalu berusaha keras untuk menang. Kemarin saya senang bisa membantu Elia Viviani untuk menang dan semua sudah bekerja keras hari ini,” kata Alaphilippe usai balapan etape kelima selesai, seperti dikutip di laman resmi Tour de France.

“Besok saya harus berusaha lebih keras dari biasanya. Meskipun saya lelah tapi hati saya tetap bergetar dan terdorong untuk melakukannya,” lanjutnya.

Begitupun dengan sang juara bertahan Geraint Thomas yang mengisyaratkan bahwa ia akan kalah di etape keenam nanti.

“Saya pernah balapan di sana beberapa tahun yang lalu, dan saya kehilangan jersey kuning. Jadi ini adalah sebuah memori yang buruk,” kata Thomas.

“Kita akan lihat bagaimana nanti. Saya tetap akan pergi, memberikan yang terbaik, dan berada di puncak (Planche des Belles Filles),” tambahnya.

Bos tim Ineos Dave Brailsford juga menyadari kesulitan yang akan dihadapi pebalap timnya.

“Sangat curam di bagian akhir dan akan ada perbedaan. Mungkin tidak banyak antara yang terbaik tapi jika seseorang memiliki hari yang buruk maka itu akan merugikan mereka,” kata Brailsford.

Ketika sebagian pebalap mewaspadai dan khawatir dengan lintasan nanti, pebalap Prancis Thibaut Pinot sepertinya tidak melihatnya sebagai masalah karena ia tinggal di wilayah tersebut dan tahu luar dalam tanjakan di sana.

Pinot finis kedua di sana saat Tour 2014, dimana ia finis ketiga secara umum.

Baca juga: Peter Sagan juarai etape kelima

Baca juga: Thomas: Bernal berpeluang menangkan etape keenam

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019