Diharapkan dapat lebih optimal di Semester II 2019
Jakarta (ANTARA) - Hingga semester I tahun 2019, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi operasional lifting migas nasional mencapai 1,8 juta BOEPD (Barrel Oil Ekuivalen Per Day) atau sebesar 90 persen dari target lifting nasional.

"Laporan SKK Migas menyebutkan lifting migas hingga akhir Juni 2019 sudah mencapai 90 persen, rinciannya lifting minyak 752.000 BOPD (Barrel Oil Per Day) atau 97 persen dari target APBN, sementara lifting gas 1,05 juta BOEPD atau 86 persen dari target APBN," papar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, di Jakarta, Kamis.

Realisasi lifting memang masih belum mencapai target mengingat kemampuan cadangannya, namun Agung menyebut capaian ini telah didorong upaya optimalisasi serta pengembangan baru melalui pengeboran sumur baru, onstream proyek baru, dan pemeliharaan yang optimal.

"Khusus untuk minyak, decline rate-nya bahkan dapat diminimalkan hingga tiga persen. Ini prestasi mengingat secara umum, decline rate alamiah rata-rata pada kisaran 15-20 persen untuk mayoritas lapangan mature di Indonesia," ungkapnya.

Di Semester II 2019, diharapkan akan mulai onstream lapangan YY-ONWJ, Panen-Jabung, dan Kedung Keris-Cepu. "Ini yang akan memberikan tambahan produksi minyak secara total sekitar 10.000 BOPD, mulai Kuartal IV 2019, juga dari Blok Merangin II, dengan tambahan produksi sekitar 1.500 BOPD dari produksi eksisting di awal tahun 2019," papar Agung.

Untuk gas, penyerapan oleh buyer cukup menentukan salah satunya cargo LNG di Bontang belum terserap maksimal. Beberapa sumur pengembangan baru, antara lain di Mahakam dan Pangkah, juga masih belum memberikan output produksi yang optimal. Diharapkan, pengeboran sumur baru di Semester II 2019 akan meningkat seiring dengan estimasi kebutuhan energi yang lebih besar di Semester II 2019.

Sampai akhir Semester I, proyek Gas di TSB Phase 2 dan Seng Segat juga sudah onstream dengan tambahan produksi total 220 mmscfd yang diserap oleh buyer domestik. "Diharapkan dapat lebih optimal di Semester II 2019. (Lifting gas) Ini juga akan bertambah karena masih ada 6 proyek GAS hingga akhir 2019, dengan estimasi tambahan 280 mmscfd di semester II," jelas Agung.

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019