Manokwari (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong pengembangan industri petrokimia kompleks di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito di Manokwari, Kamis mengatakan pemerintah saat ini sedang mendorong pertumbuhan Industri di luar Pulau Jawa. Indonesia wilayah tengah dan timur pun dibidik sebagai upaya pemerataan Industri.

"Ada 14 kawasan pengembangan Industri yang didorong Kementerian Perindustrian, diantaranya kawasan Industri Petrokimia Kompleks yang ada di Bintuni. Ini sudah masuk dalam RPJMN tahun 2015-2019," kata Warsito.

Bintuni, lanjut dia, menjadi kandidat terkuat dari belasan kawasan yang didorong Kemenperin.

Ia mengungkapkan, potensi investasi yang akan masuk di daerah tersebut melalui pengembangan Industri petrokimia ini mencapai Rp1,76 triliun. Pabrik methanol akan dibangun dengan memanfaatkan lahan sekitar 20 hektar.

Kemenperin, ujarnya, sudah menyusun master plan atau rencana induk pengembangan industri di daerah tersebut. Dalam master plan ini dibutuhkan sekitar 200 hektar untuk mendukung seluruh kegiatan operasi.

Ia berharap, pemerintah daerah segera mengupayakan pembebasan lahan untuk mengawali pengembangan Industri ini.

"Setidaknya 50 hektar dulu, sehingga pengembangan tahap pertama bisa kita mulai secepatnya," sebut Ignatius.

Ia yakin, pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni memiliki komitmen cukup kuat, sehingga dalam waktu dekat 50 hektar lahan yang dibutuhkan pada tahap pertama bisa segera dibebaskan.


Baca juga: Kemenperin akselerasi pertumbuhan industri petrokimia
Baca juga: Kemenperin berencana bangun politeknik industri petrokimia di Banten
Baca juga: Kemenperin percepat pembangunan industri petrokimia tahun ini

Pewarta: Toyiban
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019