Peminat banyak yang menunjukan kebutuhan terhadap kebutuhan pangan murah di Jakarta masih menjadi prioritas
Jakarta (ANTARA) - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Keuangan, Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, menyediakan 800 paket sembako dalam program pangan murah yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta.

Sebelumnya pada Senin (8/7), Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan bahwa akan digelar lagi program pangan murah di sejumlah rusun dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta mulai 6-19 Juli 2019.

Pangan murah ini diadakan dalam rangka meningkatkan gizi anak dan warga. Program ini menyasar masyarakat yang mempunyai Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja, Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pekerja Harian Lepas (PHL) hingga penghuni rusun milik Pemprov DKI Jakarta.

Petugas RPTRA Nidia Noviani merinci ada 800 karung beras yang masing-masing karung berisi 5 kilogram, 800 kilogram telur, 800 kilogram daging sapi, 800 kilogram ayam, 600 kantong ikan kembung, 700 kardus susu UHT, serta 50 kilogram daging kerbau yang siap dibagikan untuk warga.

“Per paket yang berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram telur, 1 kilogram ayam, 1 kardus susu UHT berisi 24 buah harganya Rp126.000,” kata Nidia.

Selain itu, warga juga bisa membeli sembako tersebut secara eceran. Program yang berlangsung di RPTRA Keuangan ini menyediakan berbagai komoditas tersebut dengan harga yang sangat murah.

Untuk satu karung beras yang berisi 5 kilogram seharga Rp 30.000, daging sapi Rp 35.000 per kilogram, daging ayam Rp 8.000 per kilogram, telur ayam Rp 10.000 per kilogram, ikan kembung Rp 13.000 per kilogram dan susu UHT dengan harga Rp30.000 per karton dengan isi 24 buah.

Nidia mengatakan bahwa warga bebas dalam membeli komoditas tersebut secara ecer maupun paket, namun jika sudah membeli daging sapi tidak boleh membeli daging kerbau. Sedangkan ikan kembung adalah pangan yang paling kurang diminati.

“Ikan kembung yang paling kurang peminatnya, lalu untuk daging kerbau dan sapi warga harus pilih salah satu,” katanya.

Oleh karena itu, Nidia menyarankan kepada pemerintah agar bisa memberikan variasi yang berbeda untuk jenis ikan.

Selain Nidia, Lurah Bendungan Hilir Rida Mufrida juga berharap agar program seperti ini bisa terus berlanjut karena menurutnya banyak warga yang tertolong dengan adanya pangan murah.

“Kalau dilihat dari antusiasnya berarti peminatnya banyak dan yang membutuhkannya pun banyak. Sehingga kalau bisa ya terus dipertahankan adanya pangan murah ini setiap bulannya,” katanya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019