Seoul (ANTARA) - Pendanaan bukan satu-satunya hal yang utama ketika mendirikan perusahaan rintisan, ada beberapa hal lain yang dapat mendorong startup berkembang.

Menurut Direktur Institute for Startup KAIST, Steve Ahn, perusahaan rintisan perlu memiliki tim yang kuat untuk mewujudkan ide yang dimiliki, selain sokongan dana.

"Kalau hanya ide, startup belum tentu bisa berjalan," kata Ahn saat ditemui di Daejeon, Selasa (9/7), dalam kunjungan program kolaborasi media ASEAN dan Korea yang digagas oleh Korea Press Foundation.

Direktur Program SparkLabs, akselerator startup di Korea Selatan, Heeyon Lee, menilai perusahaan rintisan perlu memilih tim yang berkualitas agar dapat berkembang.

"Cari orang-orang yang berbakat," kata Lee saat ditemui di Seoul, Rabu (10/7).

Jejaring yang kuat akan sangat membantu jika ingin startup yang dibangun dapat naik ke tingkat berikutnya.

Lee menyarankan perusahaan-perusahaan rintisan untuk mengikuti akselerasi karena program seperti itu akan memberikan pelatihan dan pendampingan dari para ahli.

Program akselerasi, menurut Lee, memiliki indikator penilaian performa sehingga strategi yang ditempuh dapat terukur hasilnya, cara yang belum tentu didapat startup jika tidak mengikuti program akselerasi.

"Ketika ikut program akselerasi, akan ada KPI (key performance indicator) yang harus dipenuhi. Jika mencoba sendiri, mungkin belum tentu tahu di mana kesalahan," kata Lee.

Lee mengingatkan para pelaku startup tidak perlu takut untuk mencoba dan gagal karena selalu ada kemungkinan startup berkembang dengan cara yang berbeda dibandingkan ide awal.

Startup mungkin perlu berganti model bisnis dan berganti ide agar dapat berkembang.

Baca juga: Keunikan startup jadi syarat utama investor asing suntikan dana

Baca juga: Startup Korea gandeng studio animasi lokal buat Webtoon Institute

 

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019