Makassar (ANTARA) - Sekitar 1.000 crosser mulai dari anak-anak dan perempuan sampai dewasa, termasuk  peserta asal Brunei Darussalam turut serta pada ajang trail adventure yang kembali meramaikan event Beautiful Malino (BM) 2019 dengan tema "Romantic".

Ketua Panitia Trail Adventure BM 2019 Suardi di Malino, Sabtu, mengatakan, tahun ini tingkat antusias peserta memang sangat tinggi jika dibandingkan dengan pagelaran tahun lalu.

Mengambil lokasi di Kawasan Hutan Pinus, sekitar SMA 4 Tinggimoncong, tahun ini event tersebut menembus jumlah1000 crosser sementara tahun lalu hanya diikuti sebanyak 600 crosser.

"Peserta tahun ini diikuti hampir dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel, sedangkan di luar Sulsel diikuti peserta asal Kendari, Kalimantan Timur dan Sangata, Kalimantan," katanya.

Jarak tempuh yang dilalui sepanjang 61 kilometer dengan medan persawahan, pegunungan, jurang dan lumpur hidup. Sementara untuk medan menantang berlokasi di Desa Biring Panting dengan medan jurang kemiringan 75 derajat dan rumput hidup sedalam 100 meter.

Pada ajang ini penyelenggara menyiapkan lima motor jenis matic dan bebek untuk hadiah utama. Sedangkan hadiah berupa uang tunai itu berbeda-beda sesuai jumlah peserta dalam satu tim.

Mereka yang keluar sebagai pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp6 juta dan juara kedua Rp2,5 juta.

Selain trail adventure, event wisata Beautiful Malino 2019 diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti pameran pembangunan yang telah dibuka langsung Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, parade bunga, Malino Internasional Bike, summer camp, lomba foto dan vlog dan music and art fest.

"Kita berharap event wisata ini bisa mendorong pertumbuhan jumlah wisatawan ke Gowa khususnya Malino dan membantu peningkatan kesejahteraan para pelaku usaha lokal," tambah Adnan Purichta secara terpisah.

Baca juga: Pemkab Gowa siapkan Rp6 miliar untuk pusat kuliner di Malino
Baca juga: Beautiful Malino 2019 hadirkan kegiatan bertaraf internasional
Baca juga: Ajang "Beautiful Malino" 2019 dimeriahkan lomba sepeda gunung

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019