Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengapresiasi pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan berharap masyarakat di semua tingkatan mengikuti langkah kedua tokoh bangsa tersebut.

"Saya berharap agar masyarakat juga mengikuti Prabowo dan Jokowi untuk kembali hidup normal membangun kekeluargaan dan kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan bersama di tengah-tengah masyarakat," kata Karding di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Akademisi: Jokowi-Prabowo telah memberi pesan damai ke penjuru negeri

Baca juga: Amien: Kubu Prabowo lebih terhormat berada di luar pemerintahan

Baca juga: Pengamat berharap pertemuan Jokowi-Prabowo bukan simbolik


Dia mengatakan, pasca-Pemilu 2019, sudah tidak ada lagi perbedaan dan tidak ada lagi rivalitas namun yang ada adalah kerja sama dan kolaborasi untuk kemajuan negeri.

Menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf itu, setelah pertemuan Jokowi-Prabowo, bangsa Indonesia tenang membangun dengan bersatunya kedua pemimpin kita.

"Pertemuan Jokowi dan Prabowo adalah suatu hal yang patut kita apresiasi dan tentu melegakan hati kita semua bahwa dua orang yang selama ini dianggap memiliki rivalitas yang sulit untuk didamaikan," ujarnya.

Karding bersyukur, dengan kebesaran jiwa Prabowo-Jokowi dan kenegarawanan, keduanya bisa bertemu dan yang paling penting ini adalah contoh bagi masyarakat untuk berdemokrasi.

Menurut dia, pertemuan Jokowi-Prabowo juga bisa menjadi contoh bagi para pemimpin-pemimpin di semua level untuk mementingkan kepentingan persatuan, bangsa, daripada kepentingan-kepentingan kelompok atau golongan.

Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, dan bersama-sama naik MRT sampai stasiun Senayan Jakarta, Sabtu (13/7).

Joko Widodo dan Prabowo kemudian berjalan kaki dari Stasiun MRT Senayan menuju ke sebuah restoran di FX Plaza Sudirman di Senayan.

Keduanya sepakat agar para pendukung bersatu, tidak ada lagi istilah "cebong" dan "kampret" di masyarakat.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019