Jakarta (ANTARA) - Perenang asal China, Sun Yang akan menghadapi persidangan pada September atas kasus pelanggaran doping yang menurut Federasi Renang Internasional (FINA), Minggu, berpotensi menghancurkan karirnya sebagai atlet renang, demikian dikutip AFP.

Sidang panel doping FINA sebelumnya telah mengklaim bahwa peraih medali emas Olimpiade tiga kali itu telah menghancurkan sampel darahnya dengan palu. Meskipun begitu, Sun dinyatakan akan tetap berkompetisi pada Kejuaraan Dunia pekan depan di Gwangju, Korea Selatan.

Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) setelah FINA melepaskan Sun dari masalah teknis hukum, meskipun empat bulan kemudian tanggal hari persidangan belum ditentukan.

Direktur Eksekutif FINA, Cornel Marculescu mendukung sikap yang diambil oleh CAS terlepas dari isi laporan panel doping yang didapat oleh Sunday Telegraph Australia.

“Itu sangat membahayakan,” kata Marculescu kepada AFP. “Saya tidak mengerti kenapa hal privasi seperti ini bisa muncul ke publik di seluruh dunia.”

“Tapi situasinya sederhana. Kami sudah mendapatkan keputusan dari sidang panel doping FINA, yang tentu saja hasilnya independen,” tambahnya.

“Berdasarkan aturan, WADA dapat memutuskan perkara ini --dan mereka telah melakukannya-- dan CAS akan melakukan persidangan pada September, jadi kami menunggu apa yang akan terjadi.”

Sun dan petugas keamanan dikatakan telah merusak botol-botol sampel darah yang dikumpulkan setelah penguji mengunjungi vila atlet di Zheijang September lalu.

Apabila WADA memenangkan kasus mereka dan Sun ditemukan bersalah atas pelanggaran kasus doping, Sun kemungkinan akan dilarang berkompetisi seumur hidup setelah sempat diberhentikan tiga bulan pada 2014 karena terbukti mengonsumsi zat terlarang yang ia klaim sebagai obat jantung.

Sun juga sempat bertikai dengan perenang rivalnya di Olimpiade Rio 2016, yakni perenang asal Australia Mack Horton, yang mencemooh Sun sebagai “penyalahguna narkoba” atas kasus yang menimpa Sun sebelum ia meraih medali emas di kompetisi 400m gaya bebas.

Perenang Prancis Camille Lacourt juga pernah menghabisi raksasa China itu dengan ejekan, “urin Sun Yang berwarna ungu!”

Namun Marculescu menegaskan keputusan untuk memperjelas kasus juara dunia sembilan kali itu adalah suatu langkah yang tepat.

“Pengacara yang membuat keputusan itu memulai pertemuannya pada pukul 10 pagi dan selesai tengah malam,” katanya. Ia menambahkan bahwa pria 27 tahun itu tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya.

“Mereka mendengar kesaksian dan membuat keputusan ini. Sekarang mari kita lihat apa langkah CAS selanjutnya. Sangat sulit untuk membuat seseorang dinyatakan bersalah tanpa ada keputusan dari lembaga terkait.”

FINA kerap mendapatkan kritik karena gagal memberikan sanksi kepada Sun padahal laporan setebal 59 halaman itu menunjukkan ada kandungan mengejutkan. Namun Sun ditetapkan tidak bersalah pada 3 Januari lalu.

Sukses besar di bidang Olahraga, Sun adalah satu-satunya perenang yang mampu merebut emas di ajang Olimpiade pada kompetisi 200, 400, dan 1500 meter meskipun dalam sepanjang karirnya sebagai atlet kerap menuai kontroversi.

Tetapi Marculescu berusaha untuk meminimalisir pertikaian yang terjadi di kolam renang di Gwangju.

“Semoga tidak ada masalah,” kata Marculescu.

“Sulit untuk mengatakannya tapi saya pikir masalah ini bagaimana pun juga akan berpengaruh bagi perenang untuk turut ambil bagian.”

Baca juga: Perenang top dunia tampil di FINA Champions Swim Series

Baca juga: China bela juara olimpiade hadapi tuduhan doping

Baca juga: Pertahankan kondisi tubuh tantangan tersulit bagi Sun Yang


Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019