Jakarta (ANTARA) - Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai kepastian Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020 sebagai hal yang membanggakan.

"Keren. Sinergi banget. Isu mobil listrik 'kan sedang menggebu-gebu," katanya ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan Formula 1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi. Balapan ini diadakan di jalan raya yang diubah jadi sirkuit sementara.

"Ini balap mobil formula, tapi elektrik. Mobil listrik. Beda sama Formula 1, ini 'kan advance teknologinya. Energinya bersih, clean," katanya.

Baca juga: Vergne juara ganda pertama Formula E

Artinya, kata dia, penyelenggaraan ajang Formula E di Jakarta pada tahun depan sejalan dengan upaya menekan polusi udara di Ibu Kota.

Bagi masyarakat, ajang balapan itu bisa menjadi tontonan sekaligus bisa pembelajaran tentang mobil listrik.

Di sisi lain, pengajar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan bahwa penyelenggaraan event bergengsi itu juga bisa mendorong rampungnya Peraturan Rresiden (Perpres) tentang Kendaraan Listrik.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan negosiasi untuk Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan 2020.

Hal tersebut ditulis dalam akun media sosial pribadinya di Facebook, @Anies Baswedan ketika berada di Brooklyn, AS, Minggu (14/7).

Anies menuliskan persiapan sudah dilakukan sejak 3 bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan, dan pertemuan dibuat pada tanggal 13 Juli 2019 bersamaan dengan putaran final Sesi 6 FormulaE.

Tim dari Formula E juga sudah datang khusus untuk melakukan uji lapangan di Jakarta pada tanggal 8 s.d. 9 Juli lalu.

Baca juga: Kemarin, Jakarta jadi tuan rumah Formula E hingga "KPK" di CFD

"Karena Jakarta berkompetisi dengan kota-kota besar dunia lainnya, semua dikerjakan dengan rapi, teliti, tertib, dan tak banyak bicara. Jadwal dan rute perjalanan ditata dengan baik. Semua bahan telah disiapkan," kata Anies.

Puncaknya adalah negosiasi pada hari Sabtu, 13 Juli kemarin di New York. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi yang juga legenda di dunia balap mobil.

Anies kembali mengunggah statusnya tentang Formula E, Senin, bahwa ajang E-Prix (Formula E) pada rahun 2020 akan menjadi kejuaraan Formula E pertama di Indonesia.

Dari kajian awal atas rencana ini, tambah Anies, E-Prix Jakarta berpotensi menghadirkan manfaat ekonomi di Ibu Kota senilai 78 juta euro.

Diperkirakan 35.000 penonton baik internasional dan domestik akan menghasilkan transaksi ekonomi sekitar 1,6 juta euro selama E-Prix berlangsung, baik di industri konsumsi, transportasi, maupun akomodasi.

Secara tidak langsung akan berdampak di sektor pariwisata kita juga ikut terangkat. Total nilai liputan media tentang Jakarta setara dengan 15 juta euro.

"Jakarta akan menjadi sorotan dunia, liputan media asing menggaungkan nama Jakarta, Indonesia ke masyarakat dunia. Kita sejajar dengan kota-kota maju megapolitan lainnya. Insyaallah, semua persiapan bisa berjalan lancar ....." demikian Anies menutup postingan-nya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019