Ini menjadi salah satu penyebab kelangkaan tabung gas elpiji di masyaraka
Palangka Raya (ANTARA) - Meski keberadaan pangkalan elpiji di Provinsi Kalimantan Tengah cukup banyak, namun PT Pertamina menilai penyebarannya belum merata, sehingga saat ini dalam tahap evaluasi guna dilakukannya pembenahan.

"Ini menjadi salah satu penyebab kelangkaan tabung gas elpiji di masyarakat," kata Branch Marketing PT Pertamina wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, Ivan Syuhada saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.

Penyebaran pangkalan yang belum merata di Kalteng, tak hanya berdampak pada kelangkaan di sejumlah wilayah, namun juga kepada harga eceran yang seringkali melampaui harga eceran tertinggi (HET).

Ia menjelaskan, untuk jumlah pangkalan sebenarnya sudah cukup banyak, sama halnya seperti di Kalbar. Makanya pihaknya menjadikan hal itu sebagai prioritas untuk segera diselesaikan, agar keberadaan pangkalan dapat benar-benar merata.

"Akibat tidak merata, menyebabkan masyarakat di sejumlah daerah mengalami kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari," jelasnya.

Guna mengatasinya, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah penanggulangan sebagai solusi yang dinilai tepat. Utamanya dengan membuat program satu desa atau kelurahan memiliki satu kios penjualan elpiji.

Penyediaan elpiji di setiap desa nantinya bisa difasilitasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Kemudian jika BUMDes resmi menjadi pangkalan, pemerintah bersama pihaknya akan melakukan pengecekan guna menghitung jumlah minimum yang diperlukan setiap desa maupun kelurahan.

Ivan menegaskan, Pertamina ingin agar kedepannya BUMDes berpartisipasi secara aktif menjaga energi, agar pemanfaatannya benar-benar maksimal dan terhindar dari penyimpangan. Hanya saja untuk mewujudkannya, harus dilakukan secara bertahap.

"Kami telah menyurati pemerintah daerah, untuk menyampaikan usulan BUMDes sebagai penyedia elpiji. Sebagai langkah awal, setiaknya pemerintah daerah bisa menyediakan lima BUMDes untuk rencana tersebut," tuturnya.

Hingga saat ini hanya ada dua BUMDes di Kotawaringin Timur yang menjadi penyedia elpiji. Kedepan pihaknya berharap pemerintah kabupaten dan kota lainnya dapat segera menyusul, hingga nantinya pemenuhan elpiji tidak lagi menemui masalah.

Baca juga: Tim pemantau temukan pelanggaran rayonisasi distribusi elpiji

Baca juga: Polda Kalsel bongkar praktik curang pangkalan LPG

 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019