Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengharapkan, direksi baru PLN mampu menjamin ketersediaan pasokan listrik yang dibutuhkan seluruh masyarakat Indonesia. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM J Purwono sebelum rapat dengan Panitia Kerja RUU Ketenagalistrikan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin mengatakan, PLN harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat tersebut. "Tidak menjadi soal kalau PLN merugi, asalkan masyarakat di seluruh Indonesia terpenuhi dan terjamin kebutuhan listriknya," katanya. Purwono juga meminta, agar direksi PLN menjalankan program-program yang dijalankan direksi lama seperti pembangunan pembangkit 10.000 MW dan penanggulangan daerah krisis listrik. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Ahmad Farial menyebutkan, tiga tugas utama yang harus dikerjakan direksi baru PLN. Ketiga tugas tersebut adalah menekan susut daya (losses), mengurangi subsidi, dan mencegah pemadaman listrik yang sampai saat ini masih sering kali terjadi. Menurut dia, angka "losses" yang cukup tinggi membuat PLN menjadi tidak efisien. Setiap perbedaan satu persen angka susut daya, menyebabkan kerugian PLN bertambah Rp1 triliun. Pada tahun 2006, susut daya PLN mencapai 11,45 persen dan 2007 11,4 persen. Ia berharap, susut daya PLN bisa ditekan hingga di bawah 10 persen. Farial juga mengatakan, saat pelaksanaan pemilu tahun 2009, ketersediaan pasokan listrik akan sangat menentukan. Menneg BUMN Sofyan Djalil dijadwalkan melantik direksi PT PLN (Persero) yang baru pada Senin siang ini pukul 13.00 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun susunan direksi baru PLN adalah Dirut Fahmi Mochtar yang sebelumnya Pelaksana Direktur Pembangkitan dan Energi Primer PLN, Wadirut Rudiantara (Wakil Dirut PT Semen Gresik Tbk), Direktur Keuangan Setio Anggoro Dewo (FEUI). Kemudian, Direktur Jawa dan Bali Murtaqi Syamsuddin (Deputi Direktur Pemasaran PLN), Direktur Luar Jawa dan Bali Hariadi Sadono (GM PLN Jatim), Direktur Perencanaan Bambang Praptomo (Dirut PT Rekadaya), dan Direktur Pembangunan dan Konstruksi Agoeng Nugroho (GM Proyek Induk Pembangkitan dan Jaringan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara PLN).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008