Jakarta (ANTARA) - Siang itu di tengah kesibukan pembeli dan penjual buah dan sayuran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terdapat sejumlah mak dan bapak serta anak-anak, bahkan remaja tengah asyik duduk menunggu di depan gudang berukuran 3.800 meter persegi yang sedang tutup.

Beragam wajah dan tampilan mereka, dari yang berjilbab sampai rambut terurai, dari yang gayanya biasa saja sampai tangannya penuh dengan aksesori gelang hingga cincin. Mereka dengan setianya menunggu rolling door gudang perkulakan JakGrosir itu dibuka.

Tepat pukul 13.00 WIB rolling door yang tertutup sejak pukul 12.00 WIB tadi dibuka. Sontak mereka yang tadi menunggu di depan ruko bersiap bergerak masuk, seperti para pemangsa diskon di pusat perbelanjaan.

Baca juga: Sandiaga : JakGrosir segera dibangun di Kepulauan Seribu

Ada suasana berbeda begitu masuk ke dalam gudang itu. Terasa hawa sejuk dari pendingin ruangan membuat nyaman siapa pun yang berbelanja di dalamnya. Kondisi ini sangat kontras ketika berada di luar ruangan, apalagi di tengah Pasar Induk Kramat Jati.

Sejumlah rak-rak tinggi besar menjulang tertata di dalam gudang, aneka jenis barang harian dan kebutuhan pokok yang tersedia, mulai dari detergen, sampo, cairan pengepel, beragam jajanan, beras, minyak, gula, buku, sampai dengan persen semua tersedia.

Mak-mak dan bapak yang tadi berebut masuk menyerbu sisi kanan gudang. Mereka mengambil keranjang belanjaan, lalu berburu barang yang diinginkan, mirip tayangan reality show 'uang kaget' yang dipandu presenter kondang Helmy Yahya.

Hanya dalam hitungan menit, troli belanjaan mereka sudah terisi beras 5 kilogram, telur 1 kilogram, daging ayam, daging sapi, ikan, dan sekotak isi 12 kotak susu cair siap untuk dibayarkan. Satu troli digunakan oleh dua bahkan tiga orang sehingga muatannya terlihat banyak.

"Kebetulan uangnya baru cair, jadi baru bisa belanja hari ini," kata Alfan (45) warga Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (15/7) siang itu.
Susana belanja di Pusat perkulakan JakGrosir, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto: Laily Rahmawaty)

Kenyaman JakGrosir

Alfan salah satu dari sekian banyak mak dan bapak yang sabar mengantre di kasir JakGrosir. Ada satu antrean cukup panjang menunggu pembayaran, pengelola hanya membuka satu akses kasir. Meskipun demikian, ada satu petugas kasir mobile yang dengan sigap melayani pengujung dengan cekatan.

"Ibu kartunya mana? Beli apa saja? Nomor PIN-nya?" begitu kata petugas itu kepada setiap pengunjung yang mengantre.

Tangannya memegang dua mesin ATM portabel sekaligus dengan sigap dia mengoperasikan kedua mesin itu. Setelah menggesek kartu KJP, lalu memasukkan nomor PIN serta kode belanja, kertas putih sepanjang kurang lebih setengah meter keluar dari mesin.

Baca juga: Jakgrosir, penyedia pangan murah untuk masyarakat

Ia lantas mengembalikan kartu dan mencabut kertas putih untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Meski sudah dengan usaha maksimal, antrean pembeli terus bertambah panjang.

Meski mengantre cukup panjang, Alfan yang berbelanja bersama anak dan tetangganya mengaku nyaman belanja di JakGrosir karena bersih dan sejuk. Lokasinya juga terjangkau dari rumahnya.

"Nyamanlah Mbak, tidak panas-panasan, rapi, dan bersih juga, sama seperti belanja di mal," kata Alfan.

Setiap barang yang mereka belanjakan tercatat otomatis, ketika ATM digesek akan ketahuan produk apa saja yang sudah pernah dibeli sebelumnya. Jika terjadi dobel, akan ketahuan.

Setiap pembeli hanya boleh membeli satu paket barang terdiri atas 5 kilogram beras, telur 1 kilogram, ayam 1 ekor, daging 1 kilogram, ikan 1 kilo, dan susu. Beberapa ada yang tidak membeli lengkap, seperti tidak membeli ikan.

Yang pasti berbelanja di JakGrosir tidak perlu keringatan, jalan jauh mencari barang, dan tawar-menawar. Harga sudah ditentukan dengan nominal yang terjangkau bagi pengunjung yang berbelanja.
Susana belanja di Pusat perkulakan JakGrosir, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto: Laily Rahmawaty)


Belanja murah
Selain nyaman, pengunjung juga merasakan kemurahan belanja di JakGrosir. Terlebih bagi pengguna kartu KJP, pegawai harian lepas (PHL) dan pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Harga yang diberikan seperti daging ayam dijual Rp8.000,00 per ekor, daging sapi Rp35 ribu, telur Rp10 ribu, ikan Rp13 ribu, beras Rp30 ribu per 5 kilogram dan susu Rp30 ribu. Jadi, total belanjaan seluruhnya Rp126 ribu.

Baca juga: Jakgrosir Kramat Jati berlakukan diet kantong plastik

Barang harian lainnya juga relatif terjangkau dengan sistem pembelian secara grosir. Selain pengguna JKP, PHL dan PPSU, barang JakGrosir juga ditujukan bagi pedagang yang berjualan di pasar yang ada di bawah pengeleloaan Perumda Pasar Jaya.

"Kalau harga jauh lebih murah, yah, sekarang aja harga ayam Rp35 ribu per kg. Di sini (JakGrosir) saya bisa dapat ayam Rp8.000,00 per ekor," kata Yayat, warga Kramat Jati.

Harga barang terjangkau JakGrosir juga bisa diakses oleh pegawai Pemprov DKI Jakarta dan pegawai Perumda Pasar Jaya.

Dengan belanja murah di JakGrosir, warga pengguna KJP merasakan manfaatnya, salah satunya pemenuhan nutrisi bagi keluarganya.

Manfaat ini dirasakan Sukamti (45) warga Kampung Makassar, Jakarta Timur selama 2 tahun ini. Baginya tidak setiap bulan bisa mengonsumsi daging. Akan tetapi, dengan KJP dan JakGrosir, dia bisa membelikan susu, telur, dan daging untuk anak-anaknya.

"Manfaat sangat membantu sekali untuk kita yang ekonomi menengah, di rumah jadi ada daging, ayam, dan telur. Kalau selama ini, makannya tahu, tempe aja," kata Sukamti tersenyum.
Susana belanja di Pusat perkulakan JakGrosir, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto: Laily Rahmawaty)


Apa itu JakGrosir
JakGrosir merupakan induk dari JakMart yang ada di Jakarta. Melalui JakGrosir, pembeli bisa mendapatkan barang dengan harga yang murah dan bersaing.

Ada empat kategori pembeli yang bisa berbelanja di JakGrosir yakni pedagang yang berada di naungan pasar, pegawai Pemprov DKI Jakarta, karyawan Perumda Pasar Jaya dan masyarakat yang memiliki KJP.

Bedanya pedagang membeli secara grosiran, sedangkan tiga kategori lainnya bisa membeli barang secara kartonan dan dapat juga membeli secara satuan di rak khusus barang satuan. Pada saat ini ada sebanyak 2.114 item barang yang dijual di JakGrosir.

Kepala Humas Perumda Pasar Jaya Amanda Gita Dinanjar mengatakan bahwa saat ini JakGrosir baru ada satu unit teletak di Pasar Induk Kramat Jati. Diresmikan pada tahun 2017 oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot

"Rencana JakGrosir aka ada di masing-masing wilayah kota di Jakarta," katanya.

Baca juga: Progres pembangunan Jakgrosir Kepulauan Seribu capai 65 persen

Setiap bulannya diperkirakan 57.000 orang yang berbelanja di JakGrosir dan sebagian besar di antaranya adalah mereka pemilik JKP, PHL, dan PPSU.

Pada saat ini, Perumda Pasar Jaya sedang membangun JakGrosir di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu yang progres pembangunan mencapai 65 persen.

Pembangunan JakGrosir kedua ini mengalami keterlambatan karena beberapa hambatan yang dihadapi. Kondisi ini dikarenakan membangun di wilayah kepulauan berbeda dengan daratan.

"Pembangunan memang mengalami sejumlah kendala karena letaknya memang di pulau. Pengiriman material dan barang ke lokasi dipengaruhi oleh cuaca," kata Amanda.

Namun, Perumda Pasar Jaya tetap menargetkan pembangunan JakGrosir Kepulauan Seribu dapat selesai pada tahun 2019. Mengingat besarnya harapan masyarakat setempat untuk bisa mengakses harga kebutuhan pokok yang relatif terjangkau.

Perlu diketahui harga kebutuhan pokok yang ada di Kepulauan Seribu tidak sama dengan harga yang ada di daratan. Hal ini dikarenakan aksebilitas untuk mendapatkan barang kebutuhan tersebut membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah.

"JakGrosir sendiri akan menjual produk pangan yang harganya sama dengan yang ada di Jakarta," kata Amanda.

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019