Libra pada dasarnya dikecam di Senat
London (ANTARA) - Pasar mata uang kripto terpukul pada perdagangan Selasa (16/7) dengan bitcoin kehilangan nilai lebih dari 10 persen setelah anggota parlemen AS memeriksa Facebook secara terus-menurus tentang rencana mata uang kriptonya, ketika pengawasan politis dan regulasi terhadap koin digital meningkat.

Raksasa media sosial itu berjuang untuk mendapatkan dukungan Washington setelah pihaknya mengejutkan regulator dan anggota parlemen dengan pengumuman pada 18 Juni bahwa ia berharap untuk meluncurkan koin digital sendiri bernama Libra pada 2020.

David Marcus, eksekutif puncak perusahaan yang mengawasi proyek Libra yang direncanakan, menjawab pertanyaan dari Komite Perbankan Senat. Selama persidangan, seorang senator AS mengatakan Facebook "delusional" untuk percaya orang akan mempercayainya dengan uang mereka.

Rencana Libra Facebook, yang dipandang sebagai langkah besar untuk adaptasi mata uang virtual yang lebih luas, telah membantu memicu reli bitcoin, ethereum, dan koin digital lainnya tahun ini.

"Libra pada dasarnya dikecam di Senat," kata Kepala Pedagang Coinsquare Capital Markets Ltd Lennon Sweeting. "Ini hanya volatilitas yang digerakkan oleh judul."

Mata uang digital kemungkinan akan pulih dengan bitcoin kembali ke kisaran perdagangan 11.000 - 12.000 dolar AS, kata Sweeting.

Pukul 02.56 malam (18.56 GMT), bitcoin jatuh 11,69 persen menjadi 9.582,12 dolar AS di bursa Bitstamp yang berbasis di Luxembourg. Mata uang digital tersebut jatuh di bawah 10.000 dolar AS untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia itu naik menjadi hampir 14.000 dolar AS pada akhir Juni, tidak lama setelah Facebook meluncurkan rencana Libra-nya. Itu masih jauh di bawah rekor tertinggi hampir 20.000 dolar AS yang ditetapkan pada akhir 2017.

Ethereum, mata uang virtual nomor dua, kehilangan 13,32 persen menjadi 198,2 dolar AS setelah mencapai 190,41 dolar AS, yang merupakan level terendah sejak 13 Mei. Mata uang digital lain yang diikuti secara luas seperti Ripple turun 8,0 persen pada hari itu. Demikian laporan yang dikutip Reuters.

Baca juga: Dolar menguat ditopang data penjualan ritel AS yang positif

Baca juga: Harga minyak global berbalik jatuh, saat ketegangan Iran-AS mereda


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019