Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 ini, Wonosobo mencatat sejarah karena terbanyak memberangkatkan calhaj dibanding tahun- tahun sebelumnya
Boyolali (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo mencatatkan sejarah karena bisa memberangkatkan sebanyak 1.079 jamaah calon (calhaj) atau menjadi rekor terbanyak pada penyelenggaraan ibadah haji 2019 melalui Bandara Adi Soemarmo Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah.

"Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 ini, Wonosobo mencatat sejarah karena terbanyak memberangkatkan calhaj dibanding tahun- tahun sebelumnya," kata Kepala Penyelenggaraan Haji dan Umrah Wonosobo, Mahbub, disela acara penyerahan calhaj kloter 36 asal Wonosobo, di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali, Rabu.

Pada acara penyerahan calhaj kloter d36 sebanyak 355 orang tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagyo kepada Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta yang diwakili Wakil Bidang Penerimaan, Nur Rokhman, di Gedung Jedah Asrama Haji Donohudan.

Menurut Mahbub pada penyelenggaraan haji tahun ini, ada peningkatan sebanyak 279 orang. Jumlah itu dinilai luar biasa bagi masyarakat dan menjadi sejarah bagi Kantor Kemenag karena bisa memberangkatkan calhaj terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada penyelenggaraan 2018, katanya, Wonosobo memberangkatkan jamaah calhaj ke Tanah Suci sebanyak  800 orang.

Menurut dia, dari 1.079 calhaj tersbeut terbagi atas kloter 34 sebanyak 272 orang, kloter 35 (354), kloter 36 (355), dan kloter 37 (92) dan kloter sapu jagat atau pemberangkatan yang terakhir ada dua orang.

Dia mengatakan dengan meningkatnya jumlah calhaj asal Wonosobo tersebut, selain dinilai tingkat kesejahteraan dan kesadaran masyarakat mulai bertambah, juga mengubah cara berfikir dahulu bahwa orang menjalankan ibadah haji usianya sudah tua.

Namun, mereka sekarang mendaftarkan berhaji sudah mulai dari usai muda agar tidak banyak kelelahan seperti para orang tua mereka.

"Masyarakat dari pengalaman para orang tuanya, mereka mau mengubah cara berfikir untuk berhaji tidak harus usia tua. Namun, usia muda berhaji justru tenaga lebih fit dan segi kesehatan lebih baik," katanya.

Bahkan, calhaj asal Wonosobo yang usianya termuda di Embarkasi Surakarta, yakni Ariel Hafidz warga Kalitang Kecamatan Selomerto Wonosobo yang tergabung dengan kloter 36 ini. Remaja usia 19 tahun itu, berhaji mendampingi orang tuanya.

Menurut calhaj termuda Ariel Hafidz, dirinya mendapatkan anugerah bisa mendampingi ibunya untuk berangkat berhaji tahun ini. Gadis asal Wonosobo itu masih kuliah di F-MIPA UGM Yogyakarta jurusan Ilmu Kimia.

"Saya mendaftar haji pada 2016, tetapi saya bisa mendampingi ibu berangkat berhaji tahun ini, sebuah anugerah. Saya juga calhaj termuda ini, mudah-mudahan bisa memotivasi warga lainnya untuk mendaftarkan haji sejak usai muda," kata Ariel saat tiba di Asrama Haji Donohudan.

PPIH Embarkasi Surakarta pada Rabu ini, telah memberakatkan calhaj tiga kloter yakni 31 gabungan asal Kebumen, Magelang, dan Purworejo sebanyak 360 orang. Calhaj kloter 31 ini, diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 00.07 WIB. Kloter 32 asal Kabupaten Purworejo sebanyak 359 orang menyusul pada pukul 00.45 WIB, dan kloter 33 juga Purworejo pada pukul 05.40 WIB.

Menurut Kepala Sub Bagian Penerangan Humas dan Protokol Embarkasi Surakarta Agus Widakdo PPIH Embarkasi Surakarta, pada Rabu ini, sekitar pukul 18.15 WIB, juga akan diberangkatkan calhaj kloter 34 gabungan asal Purworejo dan Wonosobo sebanyak 360 orang.

"PPIH dengan menerbangkan kloter 33 ke Tanah Suci, jumlah calhaj yang sudah diberangkatkan ke SArab Suudi sebanyak 11.830 orang," kata Agus. 


Baca juga: Imigrasi Wonosobo tuntaskan penerbitan paspor haji 2019

Baca juga: Seorang calhaj Jateng meninggal di pesawat menuju Madinah

Baca juga: Jumlah calon haji Banyumas-Jateng tahun 2019 capai 1.177 orang


 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019